Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Kabar tak sedap membayangi pergerakan nilai tukar rupiah menuju akhir pekan ini. Jelang rilis data tahuan produk domestik bruto (PDB) siang ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan negatif. Itu artinya, Indonesia masih belum dapat lepas dari jeratan resesi akibat pandemi Covid-19.
Seperti diketahui bersama, Indonesia terjebak resesi setelah mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut, yakni pada kuartal II 2020 sebesar -5,32% dan kuartal III 2020 sebesar -3,49%. Kekhawatiran akan kembali negatifnya ekonomi RI membuat rupiah tertekan secara global di kisaran Rp14.000 per dolar AS pada Jumat, 5 Februari 2021. Baca Juga: Merinding Disko! Diskon Harga Emas Antam Gak Kira-Kira, Bikin Melongo!
Dilansir dari RTI, rupiah tengah anjlok sedalam -0,58% ke level Rp14.016 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah menyentuh level terdalam di angka Rp14.037 per dolar AS. Bukan cuma itu, rupiah juga keok melawan dolar Australia (-0,43%), euro (-0,49%), dan poundsterling (-0,54%). Baca Juga: Banyak Kabar Gembira, Nilai Tukar Rupiah Mau Dibawa ke Mana?
Sementara itu, rupiah tak kuasa melawan mata uang regional hingga anjlok ke posisi terbawah kedua Asia setelah won (0,08%). Dengan kata lain, rupiah keok melawan dolar Taiwan (-2,04%), dolar Hong Kong (-0,61%), yen (-0,56%), dolar Singapura (-0,43%), yuan (-0,37%), baht (-0,17%), dan ringgit (-0,17%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
