Dalam berita itu juga disebutkan, Menko Kesra Agung Laksono sempat memperkirakan anggaran akan mencapai Rp 180 miliar.
Untuk memastikan, Rachland mengaku sudah membaca ulang twit yang sudah dituliskan dan menyadari bahwa tanpa membaca berita Kompas itu, netizen bisa salah mengerti. Bahwa yang dibangun bukanlah makam itu, melainkan fasilitas publiknya. Meski tidak juga bisa dibantah bahwa fasilitas yang melengkapi makam itu dibangun negara sebagai wujud penghormatan pada Presiden Abdurrahman Wahid. "Saya memohon maaf," ucap Rachland.
Dia mengaku sebagai murid Gus Dur dalam ajaran kebhinekaan dan demokrasi. Juga sebagai anggota pengurus dari Forum Demokrasi yang dahulu dipimpin Gus Dur. Intinya, hubungan pribadinya dengan Gus Dur sangat dekat. Bahkan Gus Dur adalah salah satu dari beberapa senior yang menyumbang bagi biaya pernikahannya pada 1996, di samping Adnan Buyung Nasution, Rahman Tolleng dan Sjahrir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: