Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Janji Bakal Kasih Rezeki Nomplok, Asing Ramai-Ramai Masuk ke BCA

Janji Bakal Kasih Rezeki Nomplok, Asing Ramai-Ramai Masuk ke BCA Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor asing ramai-ramai masuk ke saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada perdagangan bursa Senin, 1 Maret 2021. Melansir dari RTI, saham BCA menempati posisi teratas sebagai saham yang paling banyak dikoleksi asing dengan net buy ratusan miliar rupiah.

Hanya dalam setengah hari perdagangan, asing membelanjakan dana Rp409,9 miliar ke saham BCA. Nilai tersebut terbilang signifikan jika dibandingkan dengan saham lainnya yang mendapat suntikan dana asing kurang dari Rp20 miliar per jeda siang ini. Baca Juga: Duh! Hampir Setengah Keuntungan Japfa Comfeed Anjlok dalam Setahun!

Keagresifan asing untuk memborong saham BCA membuat harga saham perbankan swasta terbesar di Indonesia itu meroket drastis sebesar 4,02% ke level Rp34.900 per saham. Harga saham BCA sempat bergerak lebih tinggi dan nyaris menembus Rp35.000 per saham atau tepatnya di harga Rp34.950 per saham jelang penutupan sesi pertama. Baca Juga: Rupiah Ketar-Ketir, Paling Remuk Lawan Mata Uang Asia dan Dunia!

Sejatinya, BCA memiliki kabar baik untuk para investor. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjanjikan bahwa pihaknya akan membagikan dividen dari laba tahun 2020 kepada pemegang saham. Perihal nominal dividen yang akan diberikan itu, Jahja menyebut akan diumumkan pada April 2021 mendatang.

"Untuk dividen total akan kami umumkan pada April tahun 2021," pungkas Jahja beberapa waktu lalu.

Asal tahu saja, BCA mengantongi laba bersih sebesar Rp27,1 triliun sepanjang tahun 2020. Kendati menurun 5% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp28,6 triliun, capaian tersebut menjadi yang paling besar di antara bank lainnya di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: