Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Tudingan Prajurit AHY, Demokrat Kubu Moeldoko: Biarlah... Pembohong Itu Penyakit

Jawab Tudingan Prajurit AHY, Demokrat Kubu Moeldoko: Biarlah... Pembohong Itu Penyakit Kredit Foto: Instagram Marzuki Alie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Dewan Pembina Demokrat kubu Moeldoko, Marzuki Alie, membantah isu yang menyebutkan pihaknya melakukan upaya peretasan terhadap sistem teknologi informasi (IT) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Ia menganggap tuduhan tersebut tidak didasari bukti konkret.

Marzuki menyayangkan tuduhan yang dilayangkan pada kubu Demokrat yang diketuai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatra Utara. Namun, ia tak heran atas tindakan semacam itu.

"Itu kata-kata pembohong, tiap hari ada saja kebohongan-kebohongan yang mereka publikasikan," kata Marzuki pada Republika.co.id, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Andi Arief Tuding Demokrat KLB Ingin Meretas Kemenkumham, Max Sopacua: Dia Mengkhayal

Marzuki mengaku ogah ambil pusing atas tuduhan yang dialamatkan pada Demokrat kubu Moeldoko. Menurutnya, pihak yang berbohong akan terus melakukan kebohongan karena sudah menjadi penyakit.

"Biar sajalah pembohong itu penyakit," ujar mantan ketua DPR RI tersebut.

Ia meyakini, kebenaran akan terungkap pada akhirnya. Karena ogah meladeni tudingan itu, ia mempersilakan Kemenkumham saja yang mengklarifikasinya. "Biar Kemenkumham yang menjawabnya," ucapnya.

Bukan hanya Marzuki Alie, Dewan Kehormatan DPP Demokrat hasil KLB, Max Sopacua, membantah tuduhan melakukan peretasan terhadap Kemenkum HAM sebagaimana yang disampaikan oleh Andi Arief. Ia menantang Andi Arief berdebat langsung bukan di media sosial.

Baca Juga: Sekjen Demokrat Kubu Moeldoko Yakin Menang Lawan Kubu AHY: Yakin 100%!

Max Sopacua menyampaikan Andi Arief kerap melontarkan isu tanpa disertai data konkret. Ia menantang Andi Arief beragumentasi mengenai tuduhan yang dialamatkan pada kubu Demokrat versi Moeldoko.

"Tidak ada bahan yang konkret sehingga dia coba mengkhayal lalu ditulis di Twitternya. Herannya kok cuma sampai ditulis di Twitter saja? Tidak bisa debat dengan dia untuk tahu dasarnya bagaimana," kata Max saat dikutip di Jakarta.

Baca Juga: Yasonna Hitung-hitung Dampak Politik Bila Sahkan Demokrat Kubu Moeldoko

Max tak keberatan jika harus dikonfrontir dengan Andi Arief dalam waktu dekat ini. Ia bahkan siap mengajak tim ahli IT dari Demokrat kubu Moeldoko guna memastikan kebenaran tuduhan Andi Arief.

"Dia (Andi) ajukan dong datanya yang konkret, dari mana dapatnya nanti kita diskusi. Kami juga ada orang IT biar bisa berhadapan," ujar mantan anggota DPR RI 2 periode itu.

Max menilai isu yang dilontarkan Andi Arief sebenarnya jauh dari kebenaran. Ia mengajak Andi Arief supaya berargumen secara sehat ketimbang melontarkan kebohongan.

"Jangan buat hoaks. Ngapain gitu. Ogah lah dengan cara-cara gitu," tegas pria asal Ambon itu.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemilu Partai Demokrat versi kubu Cikeas, Andi Arief, mengungkapkan, kepengurusan Partai Demokrat versi Moeldoko mencoba meretas Kemenkumham. Andi menilai tindakan tersebut yang dilakukan karena kubu Moeldoko kian terdesak.

"Ada yang minta tolong ahli IT supaya sistem di AHU (Ditjen Adminstrasi Hukum Umum Kemenkumham) bisa diterobos tanpa prosedur. Kan sudah makin enggak logis," cuit Andi dalam akun Twitter resmi barunya yang dikutip Republika.co.id pada Rabu (17/3/2021).

Di sisi lain, Juru bicara Partai Demokrat versi KLB Muhammad Rahmad lewat keterangan tertulisnya, Selasa (16/3/2021), menjelaskan, pendaftaran hasil KLB diterima oleh Dirjen AHU Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar. Kemenkumham sendiri sudah berkomitmen memeriksa secara cermat dokumen dari Demokrat versi KLB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: