Awas, Dialog China dan AS Belum Punya Titik Temu, Apa Selanjutnya?
Pengamat mengatakan, bahkan terkait retorika keras China, sebagian besar (sesungguhnya) ditujukan bagi khalayak dalam negeri. China ingin meredakan ketegangan dengan Amerika.
Abby Bard dari Center for American Progress mengatakan, “Dalam impian mereka, Amerika Serikat akan mundur dari keinginannya untuk menjadi kekuatan utama di Indo-Pasifik. Saya yakin itu tidak akan terjadi.”
Terutama setelah apa yang digambarkan Michael Kugelman dari Wilson Center sebagai “hubungan beracun” alias toxic relationship antara China dan Amerika selama pemerintahan Trump.
“Ada harapan bahwa pemerintahan Biden akan mampu mendorong detoksifikasi hubungan tersebut. Tapi yang kita lihat, hubungan itu justru semakin diracuni pada tahap ini,” ujarnya.
Pertemuan di Alaska itu hanyalah langkah pertama dan para pengamat mengatakan bahwa Amerika dan China akan terus bergerak maju. Meski demikian, butuh waktu bagi pemimpin kedua negara untuk menentukan seperti apa hubungan yang berkelanjutan di antara keduanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: