Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Beras Bulog 1 Juta Ton, Dirut Bulog: Mari Bicara Pakai Data!

Stok Beras Bulog 1 Juta Ton, Dirut Bulog: Mari Bicara Pakai Data! Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Stok beras Perum Bulog telah mencapai angka 1 juta ton yang merupakan batas aman beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, atau disapa akrab Buwas mengatakan bahwa capaian tersebut tak lepas dari upaya jajarannya selama hampir sebulan penuh memantau pelaksanaan penyerapan gabah beras petani pada musim panen raya tahun ini.

Baca Juga: Kementan: Peluang Ekspor Beras ke Mancanegara di Depan Mata!

Adanya stok beras 1 juta ton ini diungkapkan Budi Waseso di Jakarta, Minggu, 28 Maret 2021 saat menutup Rapat Koordinasi Internal Perum Bulog bersama Pimpinan Wilayah Bulog seluruh Indonesia terkait strategi penyerapan gabah beras petani.

"Setelah berminggu-minggu, semua Direksi Bulog turun ke sawah untuk memantau dan memastikan penyerapan produksi petani dalam negeri, per hari ini stok beras Bulog sudah tembus satu juta ton," kata Buwas ini dalam keterangan resmi, Minggu (28/3/2021).

Mantan Kabareskrim itu menyebut, realisasi penyerapan yang dilakukan Bulog sampai dengan akhir Maret tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Sampai dengan tanggal 26 Maret ini, Bulog sudah menyerap sebanyak lebih dari 180 ribu ton setara beras produksi dalam negeri dari seluruh Indonesia.

Buwas menuturkan, serapan harian Bulog tahun ini rata-rata sudah mencapai 10 ribu ton per hari. Kinerja tersebut menurutnya akan cenderung meningkat lagi dalam beberapa minggu ke depan. Mengenai polemik soal impor beras, Presiden Joko Widodo menegaskannya bahwa tidak ada impor beras hingga Juni 2021. Jokowi mengatakan, beras hasil panen petani akan diserap oleh Bulog.

Buwas juga buka suara terkait hal ini. Ia menegaskan, Bulog siap melaksanakan tugas yang diamanahkan pemerintah kepada institusinya. Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada presiden yang memberikan dukungan dalam melakukan penyerapan beras untuk stok pangan nasional.

Sejalan dengan itu, Buwas lantas mempertanyakan berbagai komentar miring yang menganggap Bulog tidak mampu melakukan penyerapan beras dengan baik.

"Yang menganggap Bulog tidak mampu melakukan penyerapan itu apa indikatornya? Mari bicara pakai data dan menggunakan pola berpikir system thinking bukan fatalistis. Jadi melihat suatu persoalan itu harus secara menyeluruh dan saling terkait. Jangan jumping conclusion," kata Buwas.

Seperti diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan, latar belakang diputuskannya kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun ini. Utamanya didorong stok beras cadangan Bulog yang rendah.

Lutfi mengatakan, Bulog memiliki penugasan untuk menjaga stok cadangan beras atau iron stock sebesar 1 juta-1,5 juta ton setiap tahunnya. Besaran angka stok itu merupakan prinsip dasar pemerintah sejak lama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: