Hoaks Dikhawatirkan Gagalkan Vaksinasi Covid-19

Hoaks yang beredar soal Covid-19 dan vaksinasi masih terus bertumbuh. Pemerintah berusaha menanggulangi sebaran hoaks agar tidak menjadi beban penghalang bagi kelancaran proses vaksinasi.

Communication for Development Specialist UNICEF, Rizky Ika Syafitri, mengatakan bahwa sebelumnya, Kementerian Kesehatan pernah kecolongan saat vaksinasi campak rubela.

Baca Juga: Kemenkes: Skema Anak Muda Divaksin dengan Bawa Lansia Masih Terbatas

"Dulu 2017 dan 2018 Kemenkes pernah melakukan kampanye vaksin campak rubela, dan salah satu alasan targetnya tidak tercapai karena banyak hoaks yang beredar," ujar Rizky dalam dialog "Melawan Hoaks dan Misinformasi Vaksinasi COVID-19" yang disiarkan secara daring, Rabu (7/4/2021).

Data dari Kominfo menyebut bahwa hoaks seputar vaksinasi Covid-19 berkisar di angka 1.020 sebaran. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati mengkhawatirkan bila kejadian seperti tahun 2017 dan 2018 terulang saat vaksinasi Covid-19 sekarang.

Ia mengatakan bahwa isu perihal masalah kesehatan perlu riset dan studi serta pandangan para ahli.

"Kita undang media, kita luruskan berita-berita yang tidak betul. Jangan sampai terjadi seperti sebelumnya," pungkasnya.