Presiden Afghanistan Mau Bagi-bagi Kekuasaan dengan Taliban Jika...
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menawarkan pembagian kekuasaan kepada Taliban. Namun kelompok tersebut harus terlebih dulu mengakhiri peperangan dan pertumpahan darah.
"Tak seorang pun di Afghanistan dapat memaksakan kehendak kepada rakyat melalui perang dan kekerasan. Inilah saatnya bagi Taliban untuk menyerah perang dan beralih ke mekanisme demokrasi untuk berbagi kekuasaan," kata Ghani dalam pidato peringatan 29 tahun penggulingan pemerintahan pro-Uni Soviet yang disiarkan televisi pada Kamis (29/4/2021), dikutip laman Anadolu Agency.
Baca Juga: Alert! Amerika Desak Semua Warganya Tinggalkan Afghanistan karena...
Ghani mengungkapkan, dia ingat Afghanistan jatuh ke dalam kekacauan politik dan keamanan serta menyaksikan kehancuran setelah “jihad” yang berhasil melawan Tentara Merah.
“Afghanistan sekali lagi menghadapi keadaan kritis. Keberhasilan jihad adalah karena kerukunan antara rakyat dan persatuan nasional. Demikian pula, kita bisa mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan adil melalui suara yang kohesif dan bersatu,” ucapnya.
Afghanistan menyaksikan peningkatan kekerasan baru-baru ini. Hal itu terjadi sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan menarik seluruh pasukan AS dari negara tersebut pada September mendatang.
Selama ini Washington telah menjadi sekutu pemerintah Afghanistan dalam memerangi Taliban. Penarikan pasukan merupakan salah satu poin kesepakatan damai yang berhasil dicapai AS dengan Taliban di Doha, Qatar, tahun lalu.
Sebelum memulai pembicaraan damai dengan Pemerintah Afghanistan, Taliban memang menghendaki agar pasukan asing terlebih dulu meninggalkan negara tersebut.
Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad mengatakan Washington dan sekutunya akan menjatuhkan sanksi kepada Taliban jika mereka berusaha mengambil alih militer Afghanistan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: