Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LG International Mengempit 5,5% Saham PYFA

LG International Mengempit 5,5% Saham PYFA Kredit Foto: Pyridam Farma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan asal Korea Selatan, LG International, membeli sebagian saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) dari PT Aldiracita Sekuritas Indonesia.

LGI adalah bagian dari LG Group yang merupakan salah satu konglomerat terbesar di Korea Selatan yang berkantor pusat di Seoul. Transaksi jual beli ini dilakukan LG International Corp melalui anak perusahaannya yang berlokasi di Indonesia, PT Global Investment Institusi (GII) lewat pembelian crossing saham di pasar negosiasi dengan harga Rp1.200 per saham pada rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Dinaungi oleh Wulan Guritno, Saham Lucy In The Sky Jadi Rebutan Investor

Melalui transaksi ini, GII akan memiliki 5,5% kepemilikan dalam PYFA. "Kami senang dapat bermitra dengan salah satu konglomerat Korea Selatan terbesar yang memiliki sejarah panjang di bidang inovasi," kata Direktur PT PYFA, Yenfrino Gunadi, pada Jumat (30/4/2021).

Ia mengatakan, perusahaan terus memperluas penawaran produk dan layanan dengan tujuan untuk memajukan industri kesehatan di Indonesia. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan penjualan bersih tumbuh dobel digit. Ia pun yakin industri farmasi dan alat kesehatan masih akan berkembang pesat karena masyarakat Indonesia makin sadar untuk menjaga kesehatan dan memperkuat imun tubuh.

Salah satu produk farmasi yang kebutuhannya dirasa masih tinggi saat ini di antaranya multivitamin dan suplemen. Sepanjang tahun lalu saja, PYFA membukukan kenaikan penjualan sebesar 12% dibandingkan dengan tahun 2019. Kenaikan penjualan ini terutama didorong oleh pertumbuhan produk vitamin dan suplemen ditambahkan kenaikan penjualan produk alat kesehatan.

"Kebutuhan multivitamin dan suplemen masih sangat tinggi saat ini. Kami pun telah memiliki produk-produk vitamin dan suplemen," pungkasnya.

Sekadar informasi, PYFA merupakan perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan distribusi obat-obatan modern dan tradisional serta distribusi alat kesehatan seperti alat laboratorium dan juga termasuk PCR test kits.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1976 dan sudah menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2001.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: