Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Indofarma Tbk (INAF) mencetak kinerja positif sepanjang kuartal pertama tahun ini. Bagaimana tidak, rugi bersih sebesar Rp21,43 miliar pada Maret 2020 lalu berbalik menjadi laba bersih Indofarma sebesar Rp1,82 miliar pada Maret 2021.
Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, capaian laba bersih tersebut tidak lepas dari lonjakan pendapatan penjualan yang dikantongi Indofarma di tengah pandemi Covid-19. Emiten farmasi ini mencetak kenaikan penjualan hingga 151,87% dari Rp148,17 miliar pada Q1 2020 menjadi Rp373,20 miliar pada Q1 2021. Baca Juga: Tekor Maksimal, Nasib Blue Bird Berubah dari Untung Jadi Buntung!
Pasar lokal menyumbang penjualan senilai Rp370,02 miliar pada awal tahun 2021. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari penjualan awal tahun 2020 yang hanya Rp142,86 miliar. Namun, penjualan dari pasar ekspor mengalami penyusutan dari Rp5,31 miliar pada Maret 2020 menjadi Rp3,18 miliar pada Maret 2021. Baca Juga: Bye-Bye Tekor! Phapros Panen Cuan Miliaran Rupiah pada Awal Tahun 2021
Kenaikan penjualan tersebut masih daat menyelamatkan keuntungan Indofarma di tengah meningkatnya beban perusahaan. Misalnya saja, beban penjualan membengkak dari Ro27,81 miliar pada Q120 menjadi Rp43,33 miliar pada Q121. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang melonjak dari Rp24,93 miliar menjadi Rp38,18 miliar.
Bahkan, keuntungan lain-lain yang tahun lalu mencapai Rp4,04 miliar kini berbalik menjadi kerugian sebesar Rp78,21 miliar. Dari segi aset, Indofarma mencatat ada pertumbuhan, yakni dari Rp1,71 triliun per Maret 2020 menjadi Rp1,82 triliun per Maret 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
