Ustaz Yusuf Mansur mengkritisi perbankan syariah di Tanah Air. Secara pribadi, dai kondang itu mengaku sudah mencoba bersentuhan langsung dengan dunia syariah.
Dia mengungkapkan kekecewaanya soal pembiayaan Bank Syariah. Yusuf Mansur menilai, tidak ada kemudahan yang ditawarkan sektor perbankan syariah yang membedakannya dengan bank konvensional.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Salurkan KPR dengan Tenor 30 Tahun Sebesar Rp38 Triliun
"Saya udah coba ngaitin sedikit dengan dunia syariah. bersentuhan dengan dunia syariah. Ya ke saya aja mahal, dan berlaku itung-itungan normal. Apalagi ke yang lain," tulisnya di laman Instagram-nya, dikutip Kamis (20/5/2021).
Bahkan, Yusuf Mansur mengaku telah berupaya pasang badan dalam mempromosikan BRI Syariah (BRIS). Hal itu dilakukan saat pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) tahun 2018 lalu. Namun, dia menegaskan, tetap tidak ada keberpihakan kepada masyarakat.
"Ini saya. yang bener-bener ada di garda depan waktu BRIS IPO. Pasang badan. Ikut larut dan menceburkan diri. Perhatian ga ada. sifatnya basa basi. ga top manajemen. dan TETEP MAHAL," kata dia.
Menurut dai kondang itu, ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian BUMN. "Ini asli PR. supaya dunia syariah ga berulang ketidakberpihakan masyarakat," kata dia.
Yusuf Mansur mengakui ada rasa kecewa dunia syariah di Indonesia tak juga berubah. Akan tetapi, dia mengaku akan terus berjuang.
"Saya ya udah males juga kalo dunia syariah ga berubah. Hanya karena sifatnya perjuangan, ya bismilllaah. semoga saya juga bisa memperbaiki cara saya berjuang. juga dunia syariah pada umumnya," tuturnya.
Yusuf Mansur juga memiliki pikiran bagaimana nantinya perbankan syariah bisa dimiliki oleh rakyat seutuhnya. Ketimbang hanya dikuasai oleh pemodal-pemodal yang juga dari asing.
"Dunia syariah, udah masuk juga pemodal2 asing. sampe puluhan trilyun. saya berharap, di eps ini, pun, rakyat diberi kesempatan untuk dimiliki oleh rakyat seutuh2nya. carilah jalan. carilah regulasi. spy rakyat bs memiliki. bukan sentimen saham ini mah. melainkan kesempatan kayak konglomerat asing membeli 1 bank syariah. Rakyat, bisa," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum