Vaksinasi dan Prokes 3M, Kunci Percepat Pemulihan Kesehatan

Pemulihan kesehatan masyarakat pascapandemi Covid-19 terus digenjot oleh pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar program vaksinasi nasional sejak Januari 2021 lalu. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan bahwa meskipun program vaksinasi sudah berlangsung, upaya tersebut perlu didukung oleh disiplin protokol kesehatan (prokes). Mengingat bahwa prokes sudah dilakukan lebih dari setahun, masyarakat diharapkan sudah lebih memahami pentingnya prokes dalam menekan kasus Covid-19. Baca Juga: Prospek Pemulihan Ekonomi RI di Tengah Upaya Vaksinasi

"Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun, untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses, harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes," jelas Dokter Reisa, dilansir pada Minggu, 30 Mei 2021. 

Ia menambahkan, masyarakat untuk tidak meragukan atau menyia-nyiakan vaksinasi. Hal itu diperlukan supaya cepat terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Dengan demikian, katanya, Indonesia dapat segera keluar dari pandemi Covid-19.  Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap III Dimulai Juni 2021 | Infografis

"Kalau masyarakat sudah berkesempatan untuk divaksinasi, manfaatkanlah vaksin tersebut. Jangan ditunda dan jangan ragu karena berita yang belum pasti kebenarannya," pungkasnya lagi.

Sebagai informasi, sampai dengan Minggu, 30 Mei 2021, Indonesia sudah melakukan 26.889.189 vaksinasi. Jumlah tersebut terdiri atas 16.304.700 vaksinasi dosis pertama dan 10.584.489 vaksinasi dosis kedua. Adapun herd immunity baru dapat terbentuk apabila 70% atau 181,5 juta masyarakat di Indonesia sudah menerima vaksin.