Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pemangkasan jumlah BUMN harus segera dilakukan agar perusahaan milik negara dapat menjalankan tugasnya sebagai korporasi dan lokomotif kesejahteraan masyarakat.
Erick bilang, pihaknya menerapkan 5 langkah dalam merampingkan 143 BUMN menjadi 40 BUMN, dari 27 klaster menjadi 12 klaster.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Akhirnya Cuma Jadi Sapi Perah
"Pertama, memetakan mana BUMN yang bisnis, mana yang 50:50, mana yang kesejahteraan," ujarnya dalam acara Halalbihalal KAHMI, Senin (14/6/2021).
Langkah kedua, BUMN harus membangun ekosistem baik dengan swasta, daerah, UMKM, atau masyarakat. Ketiga, digitalisasi dan perubahan ekonomi digital, percepatan teknologi, dan inovasi harus menjadi fondasi perusahaan.
"Apakah hilirisasi pertambangan, yang namanya nikel jadi baterai listrik atau hilirasasi ekonomi digital. Kita baru bicara e-commerce. E-commerce saja babak belur. Ketika UMKM menciptakan produk seharga Rp200 ribu, tiba-tiba produk asing masuk dengan harga Rp20 ribu, jadi dumping. Ini realita," ujar Erick Thohir.
Langkah keempat, BUMN harus memiliki business process yang baik dan proyektif. Pihaknya akan memastikan seluruh BUMN memiliki bisnis yang visible.
"Lalu terakhir, bagaimana human capital-nya (sumber daya manusia). Kita maunya melahirkan leader terbaik di bisnis. Oleh karenanya, kita harus dorong human capital-nya," kata Erick Thohir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: