Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Khamenei Sudah Berikan Suaranya dalam Pemilu, Siapa yang Keluar Jadi Juaranya?

Khamenei Sudah Berikan Suaranya dalam Pemilu, Siapa yang Keluar Jadi Juaranya? Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Teheran -

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memberikan suaranya dalam pemilihan umum di Teheran pada Jumat (18/6/2021). Hampir 60 juta pemilih yang memenuhi syarat dapat memberikan suara mereka hingga tengah malam, dan hasil pemilihan akan diumumkan pada Sabtu (19/6/2021) siang.

Rakyat Iran mulai memberikan suara pada Jumat dalam pemilihan presiden. Partisipasi pemilih dalam pemilu kali ini diprediksi menurun karen ketidakpuasan dengan kesulitan ekonomi. Jajak pendapat resmi menunjukkan, jumlah pemilih bisa serendah 41 persen, jauh lebih rendah daripada pemilihan sebelumnya.

Baca Juga: Pemilu Tiba, Khamenei Serukan pada Masyarakat Iran untuk Berpartisipasi

Televisi pemerintah menayangkan antrean panjang di tempat pemungutan suara di beberapa kota. Kandidat keras Ebrahim Raisi yang merupakan sekutu dekat Khamenei diprediksi akan menggantikan Presiden Hassan Rouhani. Menurut konstitusi, Rouhani dilarang kembali mencalonkan diri sebagai presiden, karena dia sudah menjabat selama tiga periode.

Kemenangan bagi ulama Syiah itu berpotensi mematikan kultur politik pragmatis seperti yang dilakukan Rouhani. Dia menghadapi banyak pekerjaan utama, seperti upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan Barat serta mengatasi tingginya kemiskinan akibat sanksi Amerika Serikat (AS).

Penanganan ekonomi

Para pejabat Iran sadar nasib politik mereka bergantung pada penanganan ekonomi yang terus memburuk.

“Tantangan utama Raisi adalah ekonomi.  Ledakan protes tidak akan terhindarkan jika dia gagal menyembuhkan penderitaan ekonomi bangsa,” kata seorang pejabat pemerintah, dilansir Al-Arabiya.

Khamenei menyerukan kepada warga Iran untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khamenei mengatakan, partisipasi warga dalam pemilu menjadi tulang punggung pemerintah dan memegang peranan sangat penting.

Khamenei menyerukan ajakan pemilu di tengah spekulasi bahwa jumlah pemilih akan rendah karena meningkatnya ketidakpuasan atas kesengsaraan ekonomi yang dihadapi Iran. Khamenei mengakui bahwa orang-orang yang mengalami masalah pengangguran cenderung tidak berpartisipasi dalam memberikan suara mereka. 

"Melepaskan kemarahan pada pemungutan suara bukanlah pendekatan yang tepat. Anda dapat memilih seseorang yang bisa memperbaiki masalah, dan memperhatikan orang miskin," ujar Khamenei, dilansir Anadolu Agency, Kamis (17/6/2021).

Khamenei juga menyinggung upaya musuh-musuh Iran dari dalam maupun luar untuk mengacaukan pemilihan umum. Menururnya, para musuh tersebut menginginkan rendahnya tingkat partisipasi rakyat dalam pemilihan umum.

"Jika orang tidak berpartisipasi dalam pemilihan, musuh akan memaksimalkan tekanan pada kami," kata Khamenei.

Dalam pidatonya, Khamenei menyoroti diaspora Iran yang tidak diizinkan memberikan suara dalam pemilihan umum mendatang di beberapa negara. Khamenei meminta Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Iran telah menuduh Kanada bertindak melawan norma-norma internasional dengan tidak mengizinkan pemungutan suara bagi diaspora Iran. Kanada dan Iran diketahui tidak memiliki hubungan diplomatik selama sembilan tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: