Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Emosi Dikatain Plonga Plongo, Komunis, Hingga Disebut Otoriter: Pak Jokowi, Aku Bersamamu

Nggak Emosi Dikatain Plonga Plongo, Komunis, Hingga Disebut Otoriter: Pak Jokowi, Aku Bersamamu Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komposer Tanah Air, Addie MS, mengungkapkan kekaguman dirinya kepada sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bukan tanpa sebab, ia menilai Presiden Jokowi tdaik pernah terpancing emosinya meski mendapat banyak cacian. 

Selain itu, Addie MS juga mengaku beruntung telah hidup sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi. 

"Aku lahir di era Presiden Soekarno dan beruntung bisa berkenalan dgn semua Presiden berikutnya," ucapnya dalam akun Twitternya @Addiems, seperti dilihat, Jumat (2/7/2021). Baca Juga: Jokowi Mulai Berontak, Megawati Bisa Gigit Jari

Namun, selama ini ia mengaku belum pernah menyaksikan sosok presiden yang dicela selama bertahun-tahun seperti Presiden Jokowi. Baca Juga: Jokowi Dikatain Bebek Lumpuh dan Plonga-Plongo, Reaksi Kubu Habib Rizieq: Insya Allah, Beliau..

Meski di cela, Jokkowi tidak pernah terpancing emosinya dan memilih untuk fokus bekerja. 

"Belum pernah kusaksikan ada Presiden Indonesia yg dicela bertahun-tahun seperti Presiden Jokowi. Hebatnya, beliau tidak terpancing emosinya, tapi tetap fokus bekerja," ujarnya.

Lanjutnya, ia juga menjabarkan celaan yang diberikan kepada Jokowii, mulai dari plonga plongo, otoriter, komunis, dan lainnya.

“Disebut plonga plongo, tapi besoknya disebut otoriter. Disebut komunis, tapi besoknya disebut liberal dan seterusnya," ujar dia.

Kemudian, ia pun mengatakan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Presiden Joko Widodo.

Karena itu juga, dirinya pun mengaku belajar akhlak dari sikap dan tindakan Jokowi dalam menghadapi hinaan. 

"Tak ada manusia sempurna. Presiden Jokowi pun bukan manusia sempurna. Tapi setidaknya aku belajar mengenai akhlak dari sikap dan tindakannya," ucapnya.

"Pak Jokowi, aku bersamamu,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai kritik yang dilontarkan BEM UI merupakan bentuk ekspresi mahasiswa yang diperbolehkan di negara demokrasi seperti Indonesia.

"Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ujar Presiden saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juni 2021.

Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.

Karena itu, Jokowi pun memandang kritikan dari mahasiswa sebagai suatu hal yang biasa.

"Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat, tapi yang saat ini penting kita semuanya bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," ungkapnya.

"Itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini 'bebek lumpuh', dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini 'Bapak Bipang', dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai 'The King of Lip Service'," jelasnya.

Diketahu sebelumnya, BEM UI pada Sabtu, 26 Juni 2021, melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official.

Dalam unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo sebagai "The King of Lip Service". Kritik serupa sebelumnya pernah juga diterima Presiden dari sejumlah kalangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: