Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga Naga! Omongan Rocky Gerung Nggak Kira-Kira: Turunkan Pandemi atau Turunkan Presiden!

Astaga Naga! Omongan Rocky Gerung Nggak Kira-Kira: Turunkan Pandemi atau Turunkan Presiden! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung

Baca Juga: Rocky Gerung: Masyarakat Indonesia Dermawan, Tapi Pemerintahnya Kikir

Rocky pun mengaku sepakat dengan istilah dari Pandu dengan mengatakan bahwa buzzer seabgai bentuk herd stupidity.

“Kita nggak pernah mampu untuk menemukan, sebetulnya, cara baik dati istana. Ngapain istana ngerahin buzzer lagi?” kata dia.

Baca Juga: Rocky Gerung: Rakyatnya Dermawan, Pemerintah Suka Ogah Turun Tangan!

“Kan Covid itu nggak takut pada buzzer. Covid takut pada konstruksi berpikir yang masuk akal. Buzzer kan nggak punya akal,” tambahnya.

Menurutnya, buzzer terus-menerus meniru dan meluaskan sesuatu yang tidak berguna.

“Karena bagi Covid, cuma dua, turunkan pandemi atau turunkan Presiden. Kan cuma itu intinya,” ujarnya.

Menurut dia, seruan turunkan Presiden, adalah kemarahan publik terhadap kebijakan yang dinilai tidak mampu mengendalikan penambahan angka kematian.

“Kan itu soalnya, tu. Atau dengan cara lain ya turunkan pandemi. Bagaimana caranya? Ya lockdown,” ucap dia.

Sementara itu, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai hal wajar jika rakyat Indonesia, termasuk para tokoh dan politisi meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari jabatannya.

"Diukur dari amanat konstitusi untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, maka sesungguhnya Presiden Jokowi sudah gagal,” ujarnya, dilansir dalam akun Youtubenya, dilihat, Jumat (9/7/2021).

Lanjut mantan Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Pelindo I, ini menegaskan bahwa Jokowi memang telah gagal dalam menjalankan amanat konstitusi.

"Presiden sudah gagal menjalankan amanat konstitusi," tegasnya.

Karena itu, ia menilai hal wajar jika banyak pihak yang mendesak Jokowi untuk mengundurkan diri dari jawabatannya.

“Nah karena sudah gagal tersebut, ya wajar kemudian ada yang meminta untuk agar Presiden Jokowi mengundurkan diri,” ungkapnya.

Adapun Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dengan tegas dan keras merespons isu yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari jabatannya.

Hal tersebut terlihat dari tagar di Twitter ‘Mundur Aja Pakde’ (#MundurAjaPakde) yang trending beberapa waktu lalu. 

Karena hal tersebut, Ngabalin menyebut pihak-pihak yang meminta Presiden Jokowi mundur merupakan sampah demokrasi dan mempunyai sifat iri hati. 

“Sampah-sampah Demokrasi minta JOKOWI MUNDUR, banyak yang sakit hati karena selain tidak ikhlas juga karena lukanya sangat dalam,” tulisnya dalam akun Twitternya @AliNgabalinNew, seperti dilihat, Sabtu (10/7/2021).

“Hasad=dengki adalah perilaku yang merusak amal dan memperpendek usia,” sambung dia.

Terkait itu, ia pun mengakhiri cuitannnya dengan sebuah pantun.

“Hati-hati tangannya licin kalau terjatuh patah tangan. Barang siapa selalu ngibulin serbet Ngabalin akan turun tangan,” tutup dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: