Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Golongan Rentan, Ahli: Orang dengan Komorbid Penting Divaksin

Jadi Golongan Rentan, Ahli: Orang dengan Komorbid Penting Divaksin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi covid-19 untuk mahasiswa di Gelanggang Olahraga Remaja Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (14/7/21). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Sub Bidang Optimalisasi Fasilitas Kesehatan, dr Fathiyah Isbaniyah, menjelaskan bahwa orang-orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta juga perlu melakukan vaksinasi Covid-19. Pasalnya, orang-orang dengan komorbid yang terpapar Covid-19 cenderung lebih rentan mengalami gejala berat bahkan kematian.

"Kalau ada penyakit bawaan atau komorbid, itulah orang-orang yang harus divaksin. Karena orang-orang dengan komorbid yang terkena Covid-19 ini akan cenderung menjadi lebih berat (gejalanya)," ujar Fathiyah dalam Sosialisasi Penanganan Covid-10 di Provinsi Papua Barat di kanal Youtube BNPB, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga: Kedatangan Vaksin Sinopharm Teguhkan Upaya Kolaborasi dan Gotong Royong Hadapi Pandemi

Ia menjelaskan, komorbid yang paling sering berujung pada gejala berat Covid-19 adalah kencing manis dan darah tinggi. Fathiyah sangat merekomendasikan orang-orang yang memiliki kencing manis atau darang tinggi untuk segera melakukan vaksinasi.

"Supaya kalaupun terkena Covid, dia tidak akan menjadi berat (gejalanya) atau menimbulkan kematian," tukasnya.

Lebih lanjut, Fathiyah mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya bekerja di rumah sakit, sering kali pasien Covid-19 yang dia tangani meninggal karena belum divaksin.

"Bagi saya yang bekerja di rumah sakit, orang-orang yang sudah divaksin itu relatif lebih sedang, lebih ringan penyakitnya, dibandingkan orang yang tidak divaksin," jelas Fathiyah.

"Kalaupun ada orang-orang yang meninggal habis divaksin, itu harus dicari dulu penyebabnya apa. Jangan termakan hoaks," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: