Indeks PMI (Purchasing Managers' Index) Indonesia mencapai level tertinggi di bulan Mei 2021 lalu, 55.3, yang menandakan peningkatan signifikan industri manufaktur Indonesia dan memimpin pemulihan kawasan ASEAN seiring meningkatnya output dan permintaan baru secara berturut-turut dalam tiga bulan terakhir.
Beberapa sektor termasuk otomotif terus menunjukan kontribusi penting terhadap pertumbuhan industri manufaktur. Di sektor otomotif misalnya, tercatat penjualan kendaraan roda empat di bulan April 2021 mencatatkan rekor, tumbuh 10 kali secara tahunan dan juga tumbuh 10.5% secara bulanan, dimana ada sekitar 79.000 kendaraan roda empat baru terjual, yang memberikan optimism lebih jauh bagi pemulihan industri otomotif di tanah air.
Namun di tengah peluang yang ada, para produsen di industri manufaktur juga dihadapkan dengan tantangan baru seperti adanya disrupsi di rantai pasok global dan perlunya mengangkat permintaan akan desain yang beragam dan kuantitas yang besar. Sistem manufaktur dan produksi harus menyesuaikan tuntutan baru di era penuh tantangan saat ini, termasuk juga berbagai regulasi baru dari pemerintah.
Goh Kah Khoon, Vice President Penjualan, Hexagon Manufacturing Intelligence, Korea, ASEAN, Pasifik dan India mengatakan, di berbagai rantai nilai, penyesuaian harus dilakukan dengan segera. Banyak perusahaan saat ini tengah mencari solusi yang efektif untuk memastikan agar tujuan bisnis tercapai secara efisien dan akurat, dari awal hingga akhir, agar produk yang diberikan memiliki kualitas prima dan produktivitas yang optimal.
“Ini adalah kebutuhan yang mampu dipenuhi oleh smart manufacturing yang juga bisa mempercepat pertumbuhan sektor otomotif seiring tumbuhnya permintaan akan mobil, Saat ini, 85% dari total telepon genggam dan 90% dari total pesawat dirakit dengan menggunakan teknologi dan solusi cerdas dari Hexagon,” kata Goh Kah Khoon, dalam siaran media, Rabu (28/7/2021).
Perlunya para produsen mengadopsi industri 4.0 untuk tetap lincah dan teknologi transformative untuk efisiensi produksi jangka panjang sudah banyak disinggung lewat berbagai studi. Salah satunya, laporan oleh Asian Development Bank pada bulan Januari 2021, yang menyatakan bahwa 76 persen perusahaan di industri otomotif di Indonesia, percaya bahwa peningkatan produktivitas lewat teknologi industri 4.0 bisa mencapai lebih dari 25 persen dalam lima tahun ke depan.
Di sela acara 'Hannover Messe Digital Edition' yang juga dihadiri oleh Hexagon dan mitranya pada pertengahan April lalu, Goh menyatakan, “Keberhasilan industri 4.0 bergantung pada pemanfaatan data dengan fokus pada kecepatan, kuantitas dan kualitas data yang direkam dan digunakan secara cerdas dan terautomasi. Beberapa teknologi seperti Internet of Things (IoT), analisa big data dan teknologi cloud bisa menciptakan ekosistem baru dimana mesin, konektivitas nirkabel dan sensor terintegrasi secara halus untuk memberikan efisiensi dan presisi secara automasi. Sistem manufaktur yang mengadopsi teknologi – teknologi tersebut akan bisa melakukan kustomisasi massal, dan transisi dari outcome reactionary menuju predictive outcomes agar bisa mengelola penawaran dan permintaan dengan lebih baik.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan salah satu organisasi di Indonesia yang menggunakan solusi MSC Nastran and Marc dari Hexagon untuk menganalisa dan mendesain setiap fitur dan struktur setiap produk di pusat satelit dan teknologi roket milik mereka.
Pada webinar Hannover Messe Digital Edition ini LAPAN menerangkan bahawa khususnya di pusat teknologi roket, perangkat lunak MSC digunakan untuk menganalisa dan mendesain setiap bagian dari struktur roket kami. Sebagai insinyur aeroelastic, perangkat lunak tersebut sangat membantu untuk memastikan roket yang didesain memenuhi syarat struktural. Perangkat lunak MSC membantu mempercepat proses desain dan implementasi.
Hexagon terus berperan penting dalam pengembangan pesawat baru yang inovatif uang saat ini sedang dilakukan oleh LAPAN bekerjasama dengan perusahaan pesawat antariksa. Goh menjelaskan bahwa di Hexagon Manufacturing Intelligence kami telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan manufaktur Indonesia mendesain produk mereka secara efisien dengan bantuan perangkat lunak computer-aided engineering (CAE), computer-aided manufacturing (CAM) dan coordinate measuring machines (CMMs).
CMM Hexagon misalnya, bisa mengurangi penggunaan alat jamak di area inspeksi dan mengurangi set up jamak serta mengkonsolidasi hasil pengukuran jamak, sehingga bisa meningkatkan produktivitas hingga 30 persen, tergantung dari kompleksitas komponen yang diukur.
Sebuah original equipment manufacturer (OEM) di industri roda aftermarket premium dan komponen otomotif juga berhasil mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar setelah menggunakan solusi Hexagon. Sebagai inisiator, PT Pakoakuina, yang merupakan perusahaan patungan antara PT Astra Otoparts Tbk dan Triputra Group, berhasil memenangkan persaingan bisnis dengan menerapkan solusi perangkat keras dan lunas MSC dari Hexagon seperti Nastran, Pastran, Marc dan Simufact untuk melakukan transisi secara halus dari perusahaan berbasis proses menuju berbasis produk. PT Pakoakuina kini sedang mempersiapkan diri untuk memasuki segmen pasar electric vehicle (EV).
Goh menjelaskan, “Ini merupakan segmen pasar dimana Hexagon MI memiliki keahlian yang sangat baik. Selama 15 tahun terakhir, sekitar 70% produsen mobil listrik global menggunakan layanan dan peralatan Hexagon. Pengalaman mendalam Hexagon di industri otomotif adalah dengan memberikan simulasi CAE, produksi serta teknologi jaminan mutu kepada OEM dan yang lainnya dalam rantai pasok.”
Perusahaan lain yang juga memaksimalkan teknologi manufaktur cerdas raksasa industri molding PT Pyo Joon Mold. Dengan pengalaman lebih dari 3 dekade sebagai pemimpin manufaktur moulding untuk otomotif dan elektronik, perusahaan menerapkan solusi mesin CMM dari Hexagon untuk memastikan tingkat presisi setiap produk mereka.
“Di industri ini, setiap prosesnya memerlukan hasil dengan kualitas yang baik, ukuran yang pas khususnya dengan adanya mesin CMM. Hexagon memberikan solusi untuk mengukur posisi, jarak serta profil produk akhir kami yang tidak memungkinkan diukur menggunakan alat lain. Dengan teknologi dan solusi manufaktur cerdas dari Hexagon, deteksi cacat kualitas dari sebuah produk final secara 24/7, lengkap dengan analisa berupa laporan inspeksi penuh yang bisa dikirimkan secara terus menerus ke departemen terkait. Mulai dari elektronik, otomotif hingga teknologi molding tinggi seperti part mekanik elektronik, kami mendiferensiasikan diri lewat investasi dan pengembangan di teknologi secara terus menerus. Kami banyak mendapatkan pesanan untuk molding elektronik khususnya mesin cetak dan molding otomotif khususnya aksesoris dan suku cadang mobil,” kata Guna Wan, SPV Quality Controller at PT Pyo Joon Mold pada acara Hannover Messe Digital Edition.
“Ada 3 faktor yang bisa dipertimbangkan pelanggan: seberapa besar solusi pintar bisa membantu mereka menghemat biaya, mengurangi scraps dan unplanned disruption. Dengan menggabungkan masalah ini bersama, mereka bisa fokus melihat area yang benar- benar bisa mereka tingkatkan dan hubungkan.
"Bersama Hexagon, mereka bisa memulai dari yang kecil, tetap berpikir besar dan cepat dengan menggunakan berbagai solusi untuk meng-upscale fasilitas produksi mereka” kata Goh.
Hexagon telah banyak membantu pelanggan membangun digital twins untuk produk rakitan mereka, untuk membantu mempercepat proses produksi dan CMM mereka. Ini memastikan agar mereka memproduksi produk dengan kualitas terbaik, lewat solusi menyeluruh mulai dari desain, pembiayaan hingga inspeksi produk.
Dengan adanya larangan bepergian dan pembatasan sosial di tengah pandemi COVID-19 saat ini, perusahaan semakin perlu untuk mulai menggunakan teknologi seperti ini sehingga mereka bisa memonitor semua hal yang terjadi di pabrik mereka dari rumah, dan selalu siap sebelum sebuah cacat kualitas produksi benar-benar terjadi.
“Tujuan dari manufaktur cerdas bukanlah untuk menggantikan pekerjaan, melainkan bagaimana kita memproduksi dengan jauh lebih cepat dan efisien atau dengan kata lain, biaya yang jauh lebih rendah serta hub produksi cerdas yang menghasilkan lingkungan pasar yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan produktivitas dan kualitas produk,” kata Goh.
Memang, hal ini bisa menjadi poin penting yang akan menjadikan peta jalan revolusi industri 4.0 Indonesia menjadi kenyataan dan memposisikan produk dan manufaktur Indonesia di panggung global.
Nilai utama Hexagon adalah customer-centric, untuk itu solusi yang diberikan mereka selalu didedikasikan untuk mendorong efisiensi, produktivitas dan kualitas di setiap lapisan ekosistem.
Dalam beberapa tahun belakangan, sektor manufaktur berorientasi ekspor Indonesia tumbuh pesat dan membuat Indonesia saat ini menjadi negara manufaktur yang lebih besar dari Inggris, Rusia dan Meksiko.
Ke depan, industri manufaktur Indonesia bisa memaksimalkan teknologi cerdas secara realtime seperti automasi, Artificial Intelligence dan Machine Learning, pengetahuan simulasi dan juga solusi maju untuk menghubungkan manajemen, decision cycles, tenaga kerja, supplier, peralatan dan proses end-to-end, untuk ekosistem yang saling terhubung dan terintegrasi secara halus.
“Peta jalan Indonesia 4.0 sudah mulai menunjukan hasilnya dan dengan kehadiran kami yang kuat di sini, Hexagon berkontribusi terhadap era baru manufaktur Indonesia,” kata Goh.
Goh menambahkan bahwa portofolio teknologi manufaktur cerdas dan ekosistem Hexagon menjadi mitra ideal bagi raksasa manufaktur global seperti Indonesia.
Menawarkan sistem manufaktur cerdas berbasis data kelas dunia, solusi Hexagon MI memberikan arsitektur solusi yang modular, scalable, dan berbasis standards untuk adaptasi dan pengembangan yang mudah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: