Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelakuan Kader Bikin PDIP Dicaci Maki

Kelakuan Kader Bikin PDIP Dicaci Maki Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi -

Juliari Pieters Batubara, mantan Menteri Sosial yang juga kader PDI Perjuangan, menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan mendalam kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beserta jajaran DPP PDIP atas kasus korupsi bansos COVID-19 yang menyeretnya ke kursi pesakitan. 

Selain ke Megawati, Juliari juga meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo, atas kelalaiannya sebagai Mensos sehingga terjadi pelanggaran hukum di kementerian yang dia pimpin.

Baca Juga: Bikin Malu PDIP, Eks Mensos Juliari: Saya Mohon Maaf kepada Ibu Megawati dan PDIP

Ia menyadari bergulirnya kasus korupsi bansos COVID-19 yang ditangani KPK ini berdampak negatif pada partai. Banyak yang menghujat partai berlambang banteng dan menuduh para elitenya ikut menerima jatah fee korupsi bansos COVID-19.   

"Saya sadar bahwa sejak perkara ini muncul, badai hujatan dan cacian datang silih berganti ditujukan pada PDIP," kata Juliari saat membacakan nota pembelaan atau pledoi secara daring dari Gedung KPK, Jakarta, Senin, 9 Agustus 2021. 

Kendati demikian, mantan anggota DPR RI itu menyebut PDIP sebagai partai nasionalis yang selalu berada di garda depan dalam menjaga empat pilar kebangsaan, serta cita-cita pendiri bangsa. "Saya sangat yakin PDIP akan tetap dibutuhkan dan dicintai segenap rakyat Indonesia," tegasnya

Dalam pledoinya, Juliari menyebut dirinya adalah seorang anak yang lahir dan tumbuh dewasa dari lingkungan keluarga yang kental politik.

"Saya sadar bahwa posisi saya sebagai pejabat publik dari politik akan sangat rentan goncangan, bahkan ombak-ombak besar, terutama pada era informasi yang sudah sangat terbuka pada saat ini," ujar Juliari.

Ia menyebut bahwa siapapun dengan dapat mudahnya menyerang, bahkan sampai menjatuhkan seseorang demi tujuan tertentu.

"Apalagi, pada saat seseorang tersebut memiliki posisi yang strategis di pemerintahan serta diberikan tugas dan tanggung jawab yang besar pula. Situasi politik nasional yang makin hari makin mengerikan, makin tidak berbudaya, dan makin menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan tertentu," kata Juliari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: