Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Minta Kader Waspadai Pihak yang Mengaku Sahabat di Pilkada

PDIP Minta Kader Waspadai Pihak yang Mengaku Sahabat di Pilkada Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024).

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengingatkan bahwa kunci kemenangan partainya dalam menghadapi Pilkada November mendatang, yakni soliditas dan tidak ada yang mengaku sahabat PDIP tapi ternyata berkhianat.

Hasto menuturkan, terlepas dari proses politik di tingkat nasional terkait hasil pilpres, partai berlambang kepala banteng itu akan move on dan melangkah ke depan.

Baca Juga: 'Pilihan Terbaik untuk PDIP Adalah di Luar Pemerintahan'

"Partai move on, tetap bergerak ke depan, partai menyiapkan langkah-langkah strategis termasuk di dalam agenda yang sebentar lagi akan kita hadapi pada 27 November 2024 dengan Pilkada Serentak," kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).

Hasto menegaskan, kunci pilkada serentak adalah seluruh jajaran partai harus solid. Dalam konteks itu, dia mengingatkan jangan sampai ada lagi pihak yang mengaku sahabat tetapi sebenarnya adalah pengkhianat.

"Karena ini ada yang mengaku sahabat tapi malah mendemo kantor partai. Itu pengkhianat bukan sahabat," tegasnya. 

Hasto menegaskan, akan ada beberapa proyek-proyek politik yang mencoba membelah soliditas PDIP melalui politik devide et impera. 

“Dalam Pilkada pasti ada yang namanya vested interest, ada kepentingan-kepentingan, bahkan kadang kepentingan orang per orang. Maka akan ada upaya bagaimana mengganggu soliditas PDIP," ujarnya.

"Karena itulah, maka kunci menghadapi pilkada, syarat yang pertama, kita harus solid," tambahnya.

Baca Juga: PDIP Sebut Hakim MK Tidak Buka Ruang Keadilan dan Melupakan Etika dan Moral

Menurutnya, di dalam menghadapi keguncangan demokrasi yang terjadi saat ini, setiap kader harus selalu mengingat bahwa kebenaran ada di Rakyat Arus Bawah. 

“Sebab nurani paling jernih itu ada di Arus Bawah. Karena itu belajar dari pemilu, setiap kader harus tunjukkan watak sejatinya. Sebab ujian itu adalah bukan ketika berjuang berusaha menjadi pemimpin, tapi ujian sebenarnya adalah ketika sudah memegang kekuasaan itu,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: