Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani! Anak Jokowi Protes Keras Solo Masih PPKM Level 4, Mas Gibran Dielu-elukan Publik: Tegas

Berani! Anak Jokowi Protes Keras Solo Masih PPKM Level 4, Mas Gibran Dielu-elukan Publik: Tegas Kredit Foto: Rakyat Merdeka
Warta Ekonomi -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka semakin berani. Putra sulung Presiden Jokowi ini memprotes keputusan Pemerintah Pusat yang menetapkan Solo masih dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) PPKM Level 4. Gibran merasa, harusnya status Solo sudah turun menjadi PPKM Level 3.

Protes Gibran itu disampaikan usai menandatangani Surat Edaran (SE) tentang PPKM Level 4, di Solo, Selasa (10/8). Secara umum, tidak ada aturan yang berubah dalam SE yang diteken Gibran itu. Sebab, status Solo masih sama, PPKM Level 4.

Baca Juga: Pernikahan Anggota DPR RI Dibubarkan Satpol PP Solo, Gibran Angkat Suara: Lho...

Gibran menyebut, pelaksanaan PPKM di Solo sejak awal Juli sudah berhasil menekan penyebaran Corona. Jumlah kasus harian menurun, begitu juga dengan kasus aktif dan kematian. Empat hari terakhir, kasus harian turun signifikan. 

Gibran menduga, Solo masih berada di Level 4 karena ada ketidaksesuaian data Corona. “Solo belum turun dari level 4 diduga karena terjadi ketidaksesuaian data Covid-19 yang dimiliki Pemkot Solo dengan Pemprov Jateng (Jawa Tengah),” kata Gibran. 

Berdasarkan data Senin (9/8), akumulasi kasus Corona di Solo mencapai 24.545 orang. Penambahan kasus baru di kampung Jokowi itu terlihat terus turun. Pada Kamis (5/8), tercatat penambahan kasus sebanyak 152 kasus. Pada Jumat (6/8) turun menjadi 101 kasus. kemudian, Sabtu (7/8) turun lagi menjadi 66 kasus. Pada Minggu (8/8) “hanya” bertambah 51 kasus.

Untuk membereskan persoalan ini, Gibran mengutus tim dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo untuk mengklarifikasi data ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jateng di Semarang. Dengan klarifikasi ini, dia berharap status Solo bisa segera turun dari PPKM Level 4. "Datanya biar sinkron aja. Pengambilan keputusannya itu berdasarkan data. Saya harus klarifikasi ke provinsi dulu,” ungkapnya.

Ia menambahkan, ketidaksesuaian data Corona disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, keterlambatan input data dari fasilitas kesehatan (faskes) yang belum dipilah antara warga ber-KTP Solo dan luar Solo hingga jumlah kematian dianggap banyak. 

Kendati membaik, namun Gibran belum mengetahui apakah status Kota Solo akan turun level atau tidak. Pihaknya juga masih menunggu instruksi kementerian terkait.

Warganet ikut menyoroti ketimpangan data Corona. Menurut akun @HAIgunawanSE1, ketimpangan data itu hampir terjadi di tiap daerah. Karena itu, ia minta Pemerintah Pusat segera membenahi data Corona. "Ini baru satu lokasi yaitu Solo. Terus yang lain gimana," kicaunya. 

Akun @ofyoursalifa memberikan apresiasi kepada Gibran yang dianggap tegas dalam penanganan Corona termasuk membereskan soal data dan menegakan aturan PPKM. "Salut untuk Gibran dengan ketegasan yang tidak pandang bulu," tulisnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: