Tingkatkan Pendapatan Saat Pandemi, OVO Bantu UMKM Dalam Inklusi dan Literasi Keuangan

UMKM memegang peranan penting pada perekonomian Indonesia, terbukti dari UMKM yang menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia. Serta menjadi sandaran krisis seperti yang terjadi saat ini. Survei yang dilakukan oleh CORE Indonesia di awal 2021 ini menunjukan OVO berperan besar bagi pelaku UMKM Indonesia.

Melakukan survei pada UMKM yang tersebar di 12 kota dan 8 provinsi, dampak penggunaan uang digital seperti OVO termasuk mendorong tingkat inklusi keuangan khususnya bagi pelaku usaha nano dan mikro dari tingkat pendidikan dasar dan menengah, serta meningkatkan pendapatan melalui sinergi ekosistem digital.

Baca Juga: Tingkatkan Potensi UMKM, Wapres: Perlu Ciptakan Pengembangan Ekosistem Berkesinambungan

“Sekitar 70 persen responden menunjukkan bahwa perusahaan fintech seperti OVO bisa membantu UMKM untuk lebih melek literasi keuangan sekaligus juga mendorong inklusi keuangan,” kata Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah dalam rilis hasil survei dampak sosial ekonomi penggunaan OVO oleh UMKM di Jakarta, Kamis, 12/08/2021.

Piter juga mengatakan selain mengantarkan UMKM pada literasi keuangan, OVO juga membantu perkembangan usaha UMKM dalam peningkatan pendapatan dan keuntungan.

“survei juga memperlihatkan 70 persen UMKM yang bergabung dengan OVO itu mengalami kenaikan transaksi dan penjualan harga dengan kenaikan rata-rata 30 persen,” ujar Piter.

UMKM yang memiliki pendapatan rendah dengan perhitungan dibawah 25 juta perbulan semakin menurun. Sebaliknya UMKM yang memiliki pendapatan sedang Itu adalah pendapatan antara 25 sampai dengan 100 juta perbulan semakin meningkat. Untuk kelompok usaha UMKM yang memiliki pendapatan tinggi dengan kisaran 100 juta lebih juga mengalami peningkatan walau hanya 1 persen.

“Transformasi digital merupakan strategi yang krusial bagi UMKM Indonesia untuk bertahan, bangkit dan tumbuh. Melalui transformasi dari hulu ke hilir serta pemanfaatan ekonomi digital, diharapkan UMKM dapat mengoptimalkan sepenuhnya ekosistem digital,” kata Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki