Selama Pandemi Covid-19, Jumlah UMKM yang Terdigitalisasi Alami Peningkatan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, berdasarkan data per Juni 2021, jumlah UMKM yang sudah terdigitalisasi berjumlah 14,6 juta. Bila dibandingkan sebelum pandemi, jumlah UMKM yang terdigitalisasi masih berjumlah 8 juta UMKM yang terjadi selama 8 tahun belakangan.

"Selama pandemi yang berlangsung setahun lebih ini setidaknya sudah terjadi peningkatan hampir dua kali lipat. Pandemi secara signifikan mendorong UMKM agar melakukan transformasi digital," ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Warta Ekonomi dengan tema Sinergi Industri Jasa Keuangan dan Teknologi untuk Mendorong Digitalisasi UMKM dalam Rangka Ekonomi Digital, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga: Platform Digital Helo Rangkul Semangat Lokal Warga Medan untuk Bereskpresi

Pertumbuhan tersebut disambut secara positif oleh Teten. Karena itu, dia menargetkan pada 2024 mendatang, sebanyak 30 juta UMKM sudah terdigitalisasi. Adapun UMKM yang disasar adalah usaha mikro dengan kapasitas produktifitas terbatas.

Teten mengatakan, digitalisasi dapat mempercepat perluasan akses pembiayaan UMKM dengan menggunakan digital payment. Dengan begitu, akan memberikan kemudahan bagi perbankan untuk melihat riwayat UMKM.

"Digitalisasi dapat meningkatkan pemasaran produk UMKM dengan mengoptimalkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini. Saya kira salah satu pasar digital yang sangat besar di BUMN," ujarnya.

Selain itu, Teten berharap dengan adanya digitalisasi juga dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui e-wallet dan virtual account dan alat pembayaran digital tetap berfungsi sebagai digital court tanpa batas sehingga kemudian dapat memberikan akses yang besar bagi UMKM dan pemodalan.