Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT Petrokimia dan SBRC IPB University Tangkap Peluang Bisnis Surfaktan Sawit

PT Petrokimia dan SBRC IPB University Tangkap Peluang Bisnis Surfaktan Sawit Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas

Andi W Bachtiar, Project Expert-Development and Production PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menyebutkan bahwa Pertamina telah mengumpulkan banyak jenis surfaktan di laboratorium untuk mendukung pengembangan EOR dan aktivitas operasi lainnya. Andi menambahkan bahwa masih banyak tantangan yang perlu diselesaikan sehingga mempermudah implementasi surfaktan di Indonesia. Antara lain perbaikan kapabilitas organisasi, development cost harus sebanding dengan reward/keuntungan proyek, dan longterm partnership harus dibangun antara chemical company, formulator, dan Pertamina.

Oki Muraza (SVP Research Technology and Innovation PT. Pertamina Persero), juga menyampaikan pentingnya pasokan chemical EOR atau surfaktan produksi di dalam negeri. "Untuk biaya dan harga, diharapkan dengan adanya produksi di dalam negeri bisa lebih murah," harap Oki.

Sementara itu, PT Petrokimia Gresik adalah salah satu perusahaan yang telah menangkap peluang bisnis surfaktan ini. Ketut Rusnaya, SEVP Operation PT. Petrokimia Gresik, menjelaskan bahwa Petrokimia Gresik sudah bekerja sama dengan SBRC IPB University untuk pengembangan surfaktan ini.

Petrokimia Gresik bersama SBRC IPB University telah menyelesaikan konstruksi pabrik mini surfaktan. "Pada tanggal 1 Juli 2020, Petrokimia Gresik sudah berhasil melakukan pre commisioning dan frist trial product-nya pada tanggal 4 Juli 2020. Sampai saat ini kita terus melakukan optimasi, baik secara kualitas maupun kestabilan operasi sehingga diperoleh produk yang memenuhi untuk standar chemical EOR," ungkap Ketut.

Menurutnya, saat ini pabrik mini surfaktan Petrokimia Gresik dan SBRC IPB University telah mampu memproduksi sampai 23.000 liter surfaktan. Ketut menambahkan bahwa pabrik mini surfaktan tersebut akan ditingkatkan kapasitas produksinya untuk mengakselerasi peluang dari chemical EOR di industri migas dalam rangka mendukung pencapaian target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) di tahun 2030.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: