Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akselerasi Program Kendaraan Listrik, HK Bangun Stasiun Pengisian di Jalan Tol Trans Sumatera

Akselerasi Program Kendaraan Listrik, HK Bangun Stasiun Pengisian di Jalan Tol Trans Sumatera Kredit Foto: Hutama Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hutama Karya (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Pengembang Infrastruktur dan Pengelola Jalan Tol ikut berupaya untuk berkontribusi dalam  penciptaan infrastruktur energi guna mendukung transisi kendaraan listrik.

Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero), Novias Nurendra mengunngkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), turut berkerja sama dengan PLN dalam menyiapkan SPKLU di beberapa lokasi rest area JTTS, dimana sumber listrik SPKLU tersebut direncanakan bersumber dari PLTS yang dibangun disekitar JTTS. 

“Salah satu bentuk dukungan program percepatan transisi kendaraan listrik ini adalah dengan terbangunnya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). JTTS dapat hadir menjadi jalan tol yang menawarkan potensi solar PV, yang pemanfaatannya bisa sangat mendukung sumber listrik utama untuk SPKLU, sebagai penunjang kendaraan listrik berbasis batera.”, terang Novias Nurendra, dalam acara HK Expert Talk, yang digelar secara virtual, Senin (30/8/2021). 

Baca Juga: Pionir Baterai Mobil Listrik Peringatkan Tesla Elon Musk untuk Waspada Terhadap Apple, Karena...

Pasalnya Novias menyebutkan bahwa Indonesia masih membutuhkan pembangunan pembangkit sebesar 11 GW/ tahun agar target pembangkit listrik terpasang pada tahun 2050 sebesar 443 GW berdasarkan Kebijakan Energi Nasional dan Rencana Umum Energi Nasional oleh Dewan Energi Nasional dapat tercapai. 

“Pembangkit listrik tersebut juga digunakan sebagai supply kendaraan listrik dan mendukung target pendapatan per kapita Indonesia sebesar USD 25,000 pada tahun 2045. Dalam memenuhi pemenuhan energi/ supply listrik tersebut, dibutuhkan pembangkit yang dapat memberikan harga listrik kompetitif agar di masa depan tidak diperlukan subsidi sehingga memberatkan keuangan PLN,” tambahnya. 

Baca Juga: Pemerintah Genjot Kandungan Lokal di Produk Ketenagalistrikan

Dalam kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, Budi Setiyadi menyampaikan program rencana pemerintah dalam mewujudkan percepatan program ini. Berdasarkan PP No 55 Tahun 2019, pemerintah mendukung penuh penguasaan teknologi industri dan rancang bangun dengan harapan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan bermotor listrik. 

Program ini didukung pula oleh Kementerian Perhubungan, dengan adanya Peraturan Menteri Perhubungan No 65 tahun 2020, tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar, menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai. 

“Kebijakan ini diharapkan tak hanya dapat dijalankan dengan desentralisasi di Pemerintah Pusat, tetapi hingga ke daerah-daerah. Target implementasi akan dimulai di operasional tingkat pemerintahaan pusat maupun daerah, angkutan massal perkotaan, dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dengan target konversi sebesar 90% pada tahun 2030,” ucap Budi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: