Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lembah Panjshir Jadi Tempat Pertumpahan Darah Pemberontak Taliban dan Afghanistan

Lembah Panjshir Jadi Tempat Pertumpahan Darah Pemberontak Taliban dan Afghanistan Kredit Foto: Reuters/Mohammad Ismail
Warta Ekonomi, Kabul -

Pasukan dan pejuang Taliban yang setia kepada pemimpin lokal Ahmad Massoud, bertempur di Lembah Panjshir Afghanistan pada Kamis (2/9/2021). Masing-masing pihak mengatakan telah menimbulkan banyak korban dalam beberapa hari terakhir pertempuran di provinsi terakhir yang menentang kekuasaan Taliban.

Setelah jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, beberapa ribu pejuang dari milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus telah berkumpul di Panjshir.

Baca Juga: Taliban dan Pejuang dari Lembah Panjshir Lakukan Pertempuran Mematikan

Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin, mereka telah bertahan di provinsi itu, sebuah lembah curam yang membuat serangan dari luar menjadi sulit.

Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan pembicaraan saat Taliban bersiap mengumumkan pemerintahan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan para pejuang kelompok itu telah memasuki Panjshir dan menguasai beberapa wilayah.

"Kami memulai operasi setelah negosiasi dengan kelompok bersenjata lokal gagal," katanya, dikutip laman Reuters. "Mereka menderita kerugian besar."

Namun juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan, sebuah kelompok pemberontak, mengatakan mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan masuk dan pintu masuk dan telah mendorong kembali upaya untuk merebut distrik Shotul di pintu masuk lembah.

"Musuh melakukan beberapa upaya untuk memasuki Shotul dari Jabul-Saraj, dan gagal setiap kali," katanya, mengacu pada sebuah kota di provinsi tetangga Parwan.

Juru bicara itu mengatakan pasukan NRFA juga telah membunuh sejumlah besar pejuang Taliban di dua front sejak bentrokan pertama pecah awal pekan ini.

"Telah terbukti pihak lain bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini melalui perang," kata juru bicara mengacu pada kerugian Taliban.

Kedua belah pihak memberikan angka yang berbeda untuk korban yang lain, tanpa memberikan bukti. Tidak mungkin untuk memverifikasi jumlah pejuang di kedua sisi yang tewas.

Taliban mengatakan lembah Panjshir dikelilingi di keempat sisi dan kemenangan pemberontak tidak mungkin. Para pemberontak mengatakan mereka akan menolak untuk menyerah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: