Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China-Indonesia Luncurkan Kerangka Kerja Sama dalam Penggunaan Mata Uang Yuan-Rupiah

China-Indonesia Luncurkan Kerangka Kerja Sama dalam Penggunaan Mata Uang Yuan-Rupiah Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank sentral China dan Indonesia pada Senin (6/9/2021) meluncurkan kerangka kerja sama untuk mempromosikan penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung antara kedua negara.

Pengumuman itu disampaikan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh People's Bank of China (PBOC) dan Bank Indonesia (BI) pada Senin (6/9/2021) dikutip laman Xinhua.

Baca Juga: Bagi China, Pemerintahan Taliban di Afghanistan Membawa Peluang dan Risiko, Ini Alasannya

“Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas rupiah dengan mengurangi ketergantungan terhadap mata uang tertentu di pasar valas domestik,” lapor BI dalam siaran persnya, Senin.

Pembentukan kerangka kerja ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara PBOC dan BI, kata pernyataan PBOC.

Hal itu sesuai dengan nota kesepahaman yang ditandatangani PBOC dan BI pada 30 September 2020.

Langkah ini diharapkan dapat mempromosikan kutipan langsung antara yuan Tiongkok dan rupiah Indonesia, dan meningkatkan penggunaan mata uang lokal yang lebih luas untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi langsung di kedua negara, kata pernyataan itu.

BI dan PBC telah menunjuk beberapa bank di negaranya masing-masing sebagai Appointed Cross Currency Dealers (ACCD).

Bank-bank yang ditunjuk sebagai cross-currency dealers Indonesia adalah: Bank Central Asia, Bank of China (Hong Kong), China Construction Bank Indonesia, Bank Danamon Indonesia, ICBC Indonesia, Bank Mandiri, Maybank Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), OCBC NISP, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank UOB Indonesia.

Sementara itu, Bank Mandiri Cabang Shanghai dinobatkan sebagai ACCD resmi di China, bersama dengan lainnya antara lain Bank of China dan Maybank Shanghai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: