KONI: Penyelenggaraan PON XX Papua 2021 akan Merujuk Sistem Olimpiade Tokyo 2021

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengatakan, sistem penyelenggaran PON XX Papua 2021 akan merujuk pada pageralan Olimpiade Tokyo 2021. Pasalnya, kedua acara besar ini sama-sama berlangsung di masa pandemi.

"Keberhasilan Olimpiade Tokyo itu sangat berarti bagi penyelenggaran PON XX 2021 di Papua karena PON ini berbeda dengan PON lainnya. PON ini diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19," kata Marciano dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9/2021).

Baca Juga: 97 Atlet Sulawesi Tenggara Siap Tampil di PON XX

Pertimbangan yang menjadi rujukan dari pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2021 adalah waktu karantina bagi atlet. Pada Olimpiade Tokyo 2021, atlet yang berasal dari negara dengan risiko paparan Covid-19 tinggi diwajibkan melakukan karantina selama tujuh hari. Sementara, bagi atlet yang berasal dari negara dengan risiko Covid-19 ringan, masa karantinanya adalah selama tiga hari.

"Sementara yang kita ambil adalah lima hari karantina untuk seluruh kontingen yang akan berangkat ke Papua," ungkap Marciano terkait masa karantina pada pelaksanaan PON XX 2021 mendatang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, salah satu syarat utama bagi atlet yang akan mengikuti PON XX 2021 adalah mereka harus telah menerima vaksinasi. Mereka juga diwajibkan melakukan tes PCR sebelum keberangkatan serta tes antigen ketika sampai di Papua.

"Untuk meyakinkan kontingen yang berangkat ke Papua mereka dalam keadaan kesehatan terbaiknya. Kemudian masyarakat di Papua juga merasa aman bahwa mereka yang datang tidak membawa penyakit," imbuhnya.

Selain itu, Marciano menyampaikan PON XX 2021 juga akan menggunakan sistem bubble seperti Olimpiade Tokyo 2021. "Para atlet akan langsung ke wisma atlet ketika sampai di bandara, lalu langsung ke venue, dan kembali ke wisma atlet," paparnya.