Sebut Persiapan PON Aceh-Sumut Masih Amburadul, Dosen UNJ: Venue Belum Siap, Panitia Keteteran
Pengamat olahraga Fahmy Fachrezzy, mengkritik persiapan PON Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024. Dia menyebut persiapan menyambut ajang empat tahunan itu masih amburadul.
Buktinya venue penyelenggara acara itu belum semuanya siap, panitia disebutnya keteteran mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menyambut hajatan ini.
“Hal yang sangat penting adalah sarana dan prasarana yang disediakan oleh panitia, termasuk venue itu harus sudah clear. Karena sejauh ini panitia belum siap, keteteran dalam mempersiapkan venue, makanya harus Ada evaluasi mendalam terhadap persiapan panitia dan venue,” katanya kepada wartawan Senin (26/8/2024).
Berhubung penyelenggaraan PON Aceh-Sumut tinggal beberapa waktu lagi, Fahmy Fachrezzy meminta panitia untuk lebih serius lagi melakukan persiapan.
“Saran saya, panitia harus lebih ekstra dalam mempersiapkan venue di Aceh-Sumut, karena ini berdampak besar pada kualitas pertandingan Dan penyelenggaraan,” ujarnya.
Kemudian, Pelatih Aerobic Gymnastics DKI Jakarta itu, mengkritik ada kepentingan tuan rumah untuk mendapatkan medali. Selain itu, nomor lomba pun harus disesuaikan dengan tuan rumah.
“Saatnya bagi Indonesia untuk memberantas oknum yang melakukan hal seperti ini,” ujarnya.
Fahmy juga mengkritik soal jumlah cabang olahraga yang dietapkan KONI terlalu banyak. Seharusnya yang diikutkan hanya cabang-cabang yang juga ada di Asian Games dan Olimpiade. “Hal ini agar sejalan dengan program pembinaan atlet untuk cabang-cabang olahraga Olimpiade kedepan,” ujarnya.
Cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON Aceh Sumut jauh lebih banyak dibandingkan pagelaran beberapa PON sebelumnya. Bahkan Fahmy pun membandingkan dengan pekan olahraga nasional di Malaysia.
“Dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah cabang olahraga di PON terus meningkat—dari Riau dengan 43 cabang, Jabar dengan 44 cabang, Papua dengan 37 cabang, dan tahun ini mencapai 65 cabang. Menurut saya, ini terlalu banyak jika dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Malaysia yang hanya memiliki 32-38 cabang dalam Asian Games,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement