Apa Itu Diabetic Macular Edema?

Selama ini mungkin kondisi diabetes hanya diketahui dua jenis saja, diabetes tipe 1 dan tipe 2. Padahal pada kenyataanya ada banyak istilah yang merujuk pada kondisi diabetes.

Diabetic Macular Edema atau Edema Makula Diabetik adalah salah satu dari kondisi kesehatan yang berkaitan dengan diabetes. Lantas sebenarnya apa itu Diabetic Macular Edema? Apakah kondisi ini berbahaya?

Baca Juga: Penting! Jam Makan yang Baik untuk Penderita Diabetes Ternyata…

Melansir laman kesehatan Everyday Health, Orang yang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat mengalami komplikasi yang disebut retinopati diabetik, atau kerusakan pada pembuluh darah kecil retina mata.

DME (Diabetic Macular Edema) terjadi ketika cairan dari pembuluh darah yang rusak ini bocor ke makula, area di tengah retina yang membantu kita melihat objek langsung di depan kita, dan menyebabkan pembengkakan.

Faktor risiko utama untuk retinopati diabetik dan akhirnya DME adalah gula darah yang tidak terkontrol. Memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko kehilangan penglihatan jika Anda menderita DME, menurut NEI (National Eye Institute).

Baca Juga: Wajib Tahu! Apa Itu Gula Darah?

Prevent Blindness, a Patient Advocacy Organization for Healthy Vision mengatakan bahwa sebanyak 10 persen penderita diabetes juga menderita DME. Mengingat bahwa sekitar 30 juta orang Amerika menderita diabetes, ini berarti kehilangan penglihatan yang terkait dengan kondisi tersebut mungkin cukup umum.

Sementara retinopati diabetik sering berkembang dengan lambat, DME dapat berkembang lebih cepat, kata Daniel S. Casper, MD, PhD, dokter mata di Columbia University Irving Medical Center di New York City. Pada awalnya Anda mungkin tidak mengalami banyak gejala, tetapi akhirnya bidang penglihatan pusat Anda bisa menjadi bergelombang dan kabur, tambahnya.

Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Bisa Menikah dan Memiliki Anak?

“Saat cairan menumpuk di (pusat makula), retina menjadi basah, mengurangi kemampuan untuk fokus,” jelas Dr. Casper.