Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sahut Cuitan Denny Siregar, Ferdinand: Bukan Penjilat, Tapi Loyalitas Salah Arah

Sahut Cuitan Denny Siregar, Ferdinand: Bukan Penjilat, Tapi Loyalitas Salah Arah Kredit Foto: Instagram/Ferdinand Hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi cuitan Denny Siregar yang menyebut bahwa ada penjilat dalam Partai berlambang mercy itu.

Bahkan Denny menyarankan AHY untuk mendepak keluar mereka agar elektabilitas AHY tak melorot. Akan tetapi, dalam cuitannya Denny tidak menyebutkan siapa yang ia maksud.

"Menurut saya apa yang disampaikan oleh bang Denny itu ada benarnya. Ya tapi kalau bang Denny menyatakan penjilat, ya itu kan penilaian bang Denny secara personal," kata Ferdinand ketika dihubungi Populis.id pada Jumat (22/10/2021).

Baca Juga: Jawab soal Apakah Dirinya Mau Balik ke Demokrat, Ferdinand: Kalau Jadi Ketum, Saya Mau

Namun, Ferdinand juga tak mempungkiri bahwa AHY memang harus mengganti orang-orang yang tidak memiliki kemampuan dan cuman menjilat.

Tapi, ia lebih baik mengganti kata penjilat dengan loyalitas salah arah. "Boleh, kita memang harus loyal kepada pimpinan kita, itu memutlak dan kalau loyalitas kita sudah menyimpang dari nurani ya harus pergi. Itulah yang saya lakukan dan memang kita harus loyal kepada pimpinan itu wajib hukumnya," ujarnya.

"Kalau Bang Denny memilih kata penjilat, ya... saya menghormati itu dan saya memang melihat itu ada," sambungnya.

Ia menilai orang-orang yang loyalitas salah arah justru mengakibatkan Partai Demokrat sekarang menjadi seperti kehilangan pijakan.

"Kehilangan posisi politik yang tegas yang jelas dan salah tempat. Karena apa? dia (Demokrat) cenderung komentar-komentar yang keluar itu adalah komentar tabrak sana, tabrak sini tidak disesuaikan dengan energi yang dimiliki akhirnya tenaga habis terkuras tetapi tujuan tak tercapai," katanya.

Maka dari itu, adanya penurunan elektabilitas AHY dalam survei-survei terakhir ini.

"Menurut saya perlu ada semacam penegasan kembali arah jiwa Partai Demokrat ini mau kemana sih sebetulnya. Mau menjadi politik identitas atau tetap menjadi partai nasionalis yang bergaris merah putih, nah di situ harus jelas, karena kalau sekarang saya melihatnya tidak jelas pijakan politiknya," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: