PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau Weave, anak usaha dari perusahaan konektivitas infrastruktur digital PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge memoeroleh dana segar sebesar Rp256,5 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Weave memperoleh kredit dengan nilai fasilitas maksimal sejumlah Rp. 256,5 Miliar atau sebesar 63% dari nilai proyek, dimana total biaya proyek diasumsikan sebesar Rp. 407,2 Miliar. Weave mendapatkan bunga 9,5% dengan jangka waktu 90 Bulan termasuk grace period 12 bulan.
Pembiayaan kredit ini akan digunakan oleh Weave untuk proyek infrastruktur jaringan serat optik di Pulau Jawa. Pinjaman ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan tahap selanjutnya serat optik sepanjang rel kereta api di berbagai lokasi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta hingga Jawa Timur.
“Kami optimis rencana untuk penyelesaian keseluruhan jaringan sepanjang 2800 km ini dapat kami akselerasi sampai akhir tahun 2021. Selain menghadirkan koneksi internet yang berkualitas namun terjangkau bagi masyarakat dan pelaku UMKM, dari sisi bisnis kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki kesamaan misi untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia,” kata CEO Surge, Hermansjah Haryono, dalam keterangan resmi, Kamis (24/11/2021).
Baca Juga: Anak Usaha WIFI Luncurkan Weave Connect, Layanan Konentivitas Terintegrasi
Surge melalui Weave telah memulai pembangunan serat optik 144 core di sepanjang rel kereta api milik PT KAI sepanjang 2.800 km, atau lebih dari 500 stasiun yang terletak di 9 daerah operasional PT KAI, sejak akhir 2019.
Pengembangan ini didesain untuk meningkatkan jaringan infrastruktur data yang sangat cepat, stabil dengan latency yang rendah di pulau Jawa yang dapat memfasilitasi konektivitas internet dengan kapasitas bandwidth sangat besar. Dengan keberadaan lebih dari potensi ribuan Point of Presence yang tersebar di seluruh stasiun kereta api dan fasilitas lainnya di Pulau Jawa, Weave dapat meningkatkan kualitas pelayanan langsung para partner bisnis kepada pengguna dan masyarakat di kota-kota sekitar jalur rel kereta api tersebut.
Per September perseroan sedang merampungkan finalisasi tahap awal penggelaran jaringan serat optik di ruas Jakarta - Cikarang - Bandung maupun Jakarta - Bogor. Penggelaran di sepanjang 180 km ini ditargetkan rampung pada akhir September 2021. Baru-baru ini Weave secara resmi menggandeng perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Prasetia Dwidharma dan perusahaan infrastruktur perkeretaapian PT Sarida Utama yang tergabung dalam Konsorsium Prasetia dan Sarida untuk hadir sebagai partner proyek pada fase penggelaran jaringan serat optik Weave secara keseluruhan, pada ruas-ruas Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Jawa Timur.
Hermansyah optimis rencana untuk penyelesaian keseluruhan jaringan sepanjang 2800 km ini dapat diakselerasikan sampai akhir tahun 2021. Untuk itu, perseroan telah menyiapkan berbagai strategi, pertama keunggulan penggelaran serat optik sepanjang rel kereta di lahan yang dimiliki sepenuhnya oleh PT KAI cenderung lebih cepat pengerjaannya dan lebih bebas gangguan dibandingkan dengan penggelaran serat optik di samping jalan provinsi atau jalan kabupaten. Kedua, belajar dari periode pembatasan kegiatan masyarakat sebelumnya, kami telah memitigasi hal ini dengan menambahkan fase proyek hingga meningkatkan efektifitas human resources sehingga pengerjaannya dapat lebih efisien juga efektif.
“Kepercayaan dan dukungan penuh dari BNI ini tentunya akan semakin memaksimalkan proses penggelaran ini untuk dapat selesai sesuai rencana awal, yang secara paralel akan mempercepat transformasi digital para UMKM dan startup maupun pemerataan ekonomi digital di Indonesia,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: