Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Reshuffle Mencuat, Ahok Akan Masuk Kabinet?

Isu Reshuffle Mencuat, Ahok Akan Masuk Kabinet? Kredit Foto: Instagram/Basuki Tjahaja Purnama
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS memberikan tanggapan soal isu Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan jadi menteri.

Fernando mengatakan, sejalan dengan wacana reshuffle yang makin panas, sejumlah nama memang berpotensi masuk ke kabinet.

Baca Juga: Dar! Omongan Orang PKS Pedes Banget, Ahok Diminta Tak Banyak Bicara

Pengamat ini menduga kemungkinan Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet paling lama 22 Desember ini.

"Sebab, hitungan dan analisis situasi serta dinamika politik di luar dan dalam istana sudah mengarah ke hal tersebut," kata Fernando kepada GenPI.co, Senin (29/11).

Di sisa jabatannya ini, Fernando mengatakan Jokowi sudah saatnya menempatkan tokoh yang benar-benar punya kinerja.

Artinya, jangan sampai hanya karena kedekatan saja, kemudian seseorang bisa diangkat menjadi menteri.

"Presiden Jokowi dapat mempertimbangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang bisa bekerja dan mampu maksimal untuk 3 tahun ke depan," katanya.

Soal posisi, Fernando mengatakan Jokowi lebih paham posisi mana yang cocok untuk Ahok.

Apalagi keduanya memang pernah menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, alhasil pola kerja sudah saling tahu.

Dengan demikian, Fernando mengatakan Ahok layak dipanggil Jokowi untuk menjadi menteri.

Selain itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Arsjad Rasjid juga menjadi sorotan.

Fernando mengatakan, kinerja Arsjad Rasjid sangat baik dan diprediksi mampu berbicara banyak jika menjadi berkesempatan menjadi menteri.

Baca Juga: Tak Dukung Reuni 212, Kiai NU Sampai Bawa-Bawa Ahok

"Jokowi juga dapat mempertimbangkan Darmizal MS Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO)," katanya.

Menurutnya, Darmizal akan mampu menggantikan posisi Sofyan Djalil sebagai Menteri ATR/BPN.

Sebab, posisi Sofyan memang belakangan menjadi sorotan publik.

Apalagi setelah kasus mafia tanah merebak, publik pun mempertanyakan kinerja Sofyan.

"Jokowi sebaiknya memanfaatkan sisa tiga tahun kepemimpinan untuk tiga tahun kedepan dengan memaksimalkan kinerja dari para pembantunya," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: