Data Menunjukkan Omicron Tidak Terlalu Parah, tapi Lebih Pintar Menghindari Vaksin
Sebuah analisis dari data Afrika Selatan pada Selasa (14/12/2021) menunjukkan bahwa varian Omicron mendorong lonjakan infeksi. Salah satu vaksin yang dipakai yakni Pfizer, menunjukkan lebih sedikit pertahanan terhadap infeksi dari varian baru, tetapi dapat mengurangi masih baik untuk perlindungan pasien rawat inap.
Temuan ini masih awal dan belum ditinjau oleh rekan peneliti lainnya tetapi sejalan dengan data awal lainnya tentang perilaku Omicron, termasuk bahwa tampaknya lebih mudah menyebar dari orang ke orang.
Baca Juga: Negaranya Dilanda Varian Omicron, Presiden Afrika Selatan Positif Covid-19
Penyebarannya dapat dilihat di Inggris, Amerika Serikat dan Denmark, di mana kasus Omicron yang dikonfirmasi meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, kata Dr. Jacob Lemieux, yang memantau varian untuk kolaborasi penelitian yang dipimpin oleh Harvard Medical School.
“Omicron bergerak sangat cepat, lebih cepat bahkan dari yang paling pesimistis di antara kita yang mengira itu akan bergerak,” kata Lemieux, seperti dikutip laman Associated Press.
Selama gelombang pandemi terakhir, AS dapat melihat ke Eropa dan Inggris untuk sinyal awal tentang apa yang akan terjadi, “dengan Omicron, tampaknya terjadi di mana-mana sekaligus dengan kinetika yang sangat cepat.”
Tidak jelas apakah penyebaran cepat Omicron akan memenuhi rumah sakit. Di Afrika Selatan, menurut analisis baru, meskipun jumlah kasus meningkat, penerimaan rumah sakit untuk orang dewasa yang didiagnosis dengan Covid-19 adalah 29% lebih rendah dibandingkan dengan gelombang yang dialami negara itu pada pertengahan 2020, setelah disesuaikan dengan status vaksinasi.
Namun, beberapa ahli memperingatkan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan karena variannya cukup baru dan rawat inap dapat tertinggal beberapa minggu di belakang infeksi.
Ketika Omicron menjangkau populasi yang lebih luas, informasi yang lebih berguna akan muncul, kata Dr. David Dowdy, ahli epidemiologi penyakit menular di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.
"Sampai saat ini, Omicron telah menginfeksi orang dewasa muda secara tidak proporsional orang-orang yang mungkin memiliki lebih banyak kontak sosial dan lebih cenderung menghadiri pertemuan besar," kata Dowdy.
Orang dewasa muda, katanya, mungkin lebih mungkin sakit tanpa menyadarinya, memiliki paparan yang lebih intens dan mengalami penyakit yang lebih ringan.
“Masyarakat kita perlu belajar bagaimana menunggu, daripada panik atau mengabaikan temuan awal,” kata Dowdy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: