Sorotan Tajam Nicho Silalahi Terhadap Profesor yang Dianggap Sebar Hoax: Sudah Selayaknya Gelarmu…
Nicho Silalahi kembali beri sorotan tajam. Kali ini seorang profesor yang juga staf ahli di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yakni Prof Henry Subiakto yang dianggap menyebar hoax.
Pembicaraan atau isu ini bermula saat Henry mengupload sebuah foto yang menunjukkan seorang anak yang tidur di bawah dengan nuansa bergambar seorang ibu.
Henry membawakan narasi dalam cuitannya bahwa foto anak tersebut adalah seorang anak yang ibunya sudah tidak ada akibat perang saudara di Irak.
Baca Juga: Musni Umar Pasang Badan Buat Anies, Sumur Resapan Anak dan Menantu Jokowi Kena Semprot!
“Anak ini rindu ibunya yg tidak ada karena perang saudara di Irak. Ia melukis di lantai & tidur di atasnya. Banyak manusia menderita karena negaranya hancur dilanda konflik politik. Indonesia punya potensi itu, maka kita harus jaga negeri ini dari jahatnya merusak kesatuan & kesatuan,” demikian bunyi narasi yang Henry berikan dalam keterangan foto tersebut.
Setelah warganet coba menelusuri, ternyata foto anak tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan perang saudara di Irak. Atas dasar temuan ini, ramai warga twitter khususnya beberapa pegiat sosial media ‘menyerang’ Henry bahkan menyebutnya telah menyebarkan Hoax.
Tolong Pak @DivHumas_Polri,
— Boss (@BossTemlen) December 16, 2021
kandangin dulu profesor dongok ini @henrysubiakto dah nyebar HOAX, setelah itu kirim ke RSJ, keknya ybs sedang mengalami gangguan kejiwaan
Yang setuju retweet! pic.twitter.com/oBaN0CAFsI
Henry pun sudah mengakui bahwa dirinya melakukan kesalahan terkait sejarah foto tersebut. Hanya saja dia ‘membela diri’ dengan menjelaskan bahwa urgensi cuitan dia itu bukan terletak pada fotonya, melainkan pesan kedamaian.
“Saya akui foto itu salah sejarahnya, tapi pesan utuhnya adalah perang akan bawa penderitaan ke banyak orang, maka kita harus jaga negeri ini agar damai, foto hanya ilustrasi. Bagi orang-orang pecinta keributan bukan pesan damainya yang ditangkap, tapi kekeliruan sejarah fotonya yang dianggap pidana” cuit Henry dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (16/12/21).
Sy akui foto itu salah sejarahnya, tp pesan utuhnya adlah perang akan bawa penderitaan ke bnyk orang, mk kita hrs jaga negeri ini agar damai, foto hanya ilustrasi. Bagi orang2 pecinta keributan bkn pesan damainya yg ditangkap, tp kekeliruan sejarah fotonya yg dianggap pidana https://t.co/R1pfutfAjB
— Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 16, 2021
Menanggapi penjelasan yang disampaikan Henry tersebut, Nicho Silalahi, seorang aktivis dan juga pegiat media sosial membalas dengan menyatakan apa yang Henry lakukan adalah sebuah gambaran diri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: