Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habib Bahar Geram Ceramahnya Dintimidasi Polisi: Datang ke Saya

Habib Bahar Geram Ceramahnya Dintimidasi Polisi: Datang ke Saya Terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap remaja Bahar bin Smith (kiri) menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019). Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan kakek dari korban untuk memberikan keterangan terkait penganiyaan terhadap remaja oleh Bahar bin Smith. | Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Habib Bahar bin Smith meminta polisi agar tidak meneror dan mengintimidasi panitia yang mengundangnya untuk ceramah.

Hal itu dikatakan Habib Bahar dalam sebuah acara yang videonya diunggah oleh akun @murtado_zaki pada Sabtu (18/12).

Baca Juga: Jenderal Dudung Kena Hujat Habib Bahar, Orang PSI Langsung Pasang Badan dan Bilang Begini

“Dan saya sampaikan kepada pihak-pihak kepolisian, kalau andaikan kalian mau mengintimidasi, andaikan kalian mau teror, andaikan kalian mau mendatangi, jangan datangi panitia, jangan intimidasi panitia, jangan teror panitia, datangi saya, intimidasi saya, teror saya,” ucap Habib Bahar.

Bahar heran karena polisi malah mendatangi panitia dan melarang mereka untuk menghadirkan Bahar sebagai penceramah.

“Kenapa kok gak datang ke saya, malah datang ke panitia?,” ucapnya.

Ia menegaskan jika aparat melarang untuk ceramah, sebaiknya datang langsung kepadanya.

“Datang dong ke saya, datang. Bib, habib jangan ceramah, bib. Emang kau urusan apa mau ngatur-ngatur saya hah? Ini negara demokrasi,” cetus Bahar.

“Ini negara demokrasi, betul? NKRI Harga mati, betul? Pancasila harga mati, betul? UUD 45 harga mati, betul? (Bendera) Merah Putih harga mati, betul?,” ucap Bahar dengan suara keras, yang diawab oleh jamaah dengan kata ‘betul’.

Bahar meminta pemerintah, pejabat dan aparat untuk tidak alergi dengan kritikan.

Baca Juga: Habib Bahar Kembali Beraksi, Sebut Toleransi Beragama Menag Yaqut Sudah Kelewatan!

“Kalau penguasa, kalau pejabat tidak mau dikritik, jangan jadi pejabat, jadi rakyat biasa. Kita ini rakyat, kita masyarakat. Seragam kalian dari rakyat,” katanya.

“Gaji mereka dari siapa? Rumah dinas mereka dari siapa? mobil dinas mereka dari siapa? dari rakyat,” tambah Bahar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: