Baliho Puan Maharani Ditindak Satpol PP, Nicho Silalahi Singgung Pasukan Khusus Penurun Baliho

Akhir-akhir ini masyarakat kembali memunculkan reaksi imbas dari perilaku para politisi. Baliho bergambar Ketua DPR RI yang juga politikus PDIP, Puan Maharani berdiri tegak di kawasan terdampak erupsi semeru.

Meski sudah dilakukan penindkan (penurunan) tentu hal ini membuat sebahagiaan publik geram. Pasalnya pemasangan baliho ini dianggap sebagai langkah yang sarat akan unsur politis yang dilakukan di lokasi yang tengah berduka.

Dengan penurunan baliho ini tentu membuat geramnya publik setidaknya menurun. Namun, beberapa pihak masih mengangkat narasi permasalahan baliho ini yang dianggap masih bisa dikuak lebih dalam lagi.

Sebut saja Nicho Silalahi, seorang aktivis dan juga pegiat media sosial yang menyoroti penurunan baliho anak megawati ini yang dilakukan oleh Satpol PP.

Baca Juga: Omongan Nicho Silalahi Kali Ini 'Nusuk' Banget Menyasar Dudung Abdurachman Singgung Teroris di Papua

Dalam cuitannya, Nicho mempertanyakan mengapa baliho puan diturunkan oleh Satpol PP.

“Lah kok satpol PP yang nurunin Baliho Yang Gak Bayar Pajak Itu?” cuit Nicho dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (23/12/21).

Dalam cuitannya, Nicho membawakan narasi yang diduga merujuk pada sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman.

Hal ini karena dia menuliskan narasi ‘darah yang tidak mendidih’ dengan berdirinya sebuah baliho.

Sebagaimana diketahui, sebelum resmi menjadi KSAD, Dudung terlibat gesekan dan ‘adu ucapan’ dengan pihak FPI yang mana Dudung terang-terangan melakukan penindkan penurunan Baliho yang memuat unsur FPI dan Habib Rizieq.

"Mendidih darah saya tuh kaya gitu tuh, panas, akhirnya Polisi, Kapolda waktu itu, saya dengan Pol PP (menurunkan baliho)," ucap Dudung beberapa waktu lalu dalam Podcast Youtube Deddy Corbuzier.