Gaet Investor Ritel, Sucor Sekuritas Incar Pasar Luar Jawa

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sucor Sekuritas berhasil meraih penghargaan ‘Sekuritas Terbaik 2021’ dari Majalah Investor dengan kategori aset Rp1 triliun hingga Rp2 Triliun pada tanggal 15 Desember 2021.

Penghargaan ini merupakan buah dari strategi Sucor Sekuritas yang jeli untuk menggarap investor retail secara serius di saat pandemic Covid-19 berlangsung, dengan tetap memperhatikan kesehatan keuangan perusahaan dan good corporate governance (GCG).

Baca Juga: Nilai Transkasi Melesat 143%, Sucor Sekuritas Bakal Semakin Gencar Gaet Gen Z dan Milenial

Selain itu, Sekuritas yang dinahkodai oleh alumni Forbes 30 Under 30 Asia 2021 ini, Bernadus Wijaya, juga baru saja meresmikan cabang terbarunya di luar Jawa, tepatnya di Kota Mataram, pada tanggal 9 Desember 2021. Hal ini menunjukkan komitmen dari Sucor Sekuritas untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di luar kota besar, secara khusus di luar Pulau Jawa.

“Saat ini, masyarakat luar Jawa baru menyumbang kontribusi kurang dari 10% dari total penempatan investasi di pasar modal Indonesia. Padahal, dengan adanya commodity boom tentu saja ini menjadi kesempatan emas untuk masyarakat luar Jawa untuk mulai berinvestasi, secara khusus di instrumen pasar modal, sehingga dana tidak hanya habis untuk kebutuhan konsumtif,” ujar Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas.

Baca Juga: Keren! Begini Cara Sinarmas Sekuritas Genjot Melek Keuangan Masyarakat

Di Kota Mataram, Sucor Sekuritas menggandeng Kafe Halocibo yang berlokasi di Jalan Pejanggik, tepatnya di Kompleks MyStyle Lombok seberang Mataram Mall. Dengan kerjasama ini, diharapkan Kafe Halocibo dapat menjadi ‘rumah’ bagi para Cuantroopers (sebutan Nasabah Sucor Sekuritas) di Kota Mataram dan sekitarnya untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai bagaimana berinvestasi saham secara tepat.

“Di tahun 2022, Sucor Sekuritas masih akan terus berkomitmen untuk menggarap pasar luar Jawa. Suatu kebanggaan besar bagi kami untuk bisa menjadi motor pertumbuhan pasar modal di luar Jawa,” tutup Bernadus Wijaya.