Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Diwanti-Wanti PDIP Soal Formula E, Diminta Jangan...

Anies Baswedan Diwanti-Wanti PDIP Soal Formula E, Diminta Jangan... Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono berharap proyek pembuatan trek Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol tidak merusak pepohonan. Hal ini sudah pernah terjadi saat revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang mengorbankan 191 pepohonan.

Gembong pun mewanti-wanti Gubernur Anies Baswedan agar tak mengulangi kesalahan serupa dengan tahun 2019 lalu itu. Keselamatan lingkungan harus diperhatikan saat membuat lintasan ajang balap mobil listrik itu.

Baca Juga: Tak Terima Habib Bahar Diadukan ke Polisi, Novel Bamukmin Sebut Husin Shihab Hanya Buat...

"Kami meminta kepada pihak penyelenggara agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Monas, yaitu melakukan pembangunan dengan sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan di wilayah tersebut," ujar Gembong kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).

Selain itu, ia menyebut Anies sampai saat ini belum juga menyerahkan studi kelayakan pelaksanaan Formula E di Ancol. Ia pun menuntut Anies agar segera memberikannya.

Segala proses persiapan Formula E disebutnya harus transparan, termasuk soal anggarannya.

"Kami sejak awal tetap konsisten meminta transparansi terkait penyelenggaraam Formula E ini yang telah menghaniskan anggaran APBD Rp560 miliar," ujarnya.

"Sekaligus meminta studi kelayakam penyelemggaraan Formula E di Ancol yang rencanakan digelar 2022," imbuhnya. 

Dari studi kelayakan itu, akan terlihat apakah pelaksanaan Formula E di Ancol merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar atau tidak. Apalagi 191 pohon itu merupakan titipan dari para diplomat tetangga.

Baca Juga: Giring Diganjar DO dari Universitas Paramadina Sedang Ramai, Ternyata Saat Kuliah Suka...

"Pemprov DKI belum memberikan penjelaskan kepada publik tujuan revitalisaai Monas, sehingga harus mengorbankan 191 pohon yang memiliki nilai sejarah," tuturnya.

"Simbol keperdulian lingkungan yang ditanam para diplomat negara sahabat itu tidak dapat serta merta digantikan oleh sesuatu yang tidak punya makna setara dengan simbol yang hilang."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: