Tatap Milenial hingga Perempuan, Kemenkop UKM Siap Masuki Fase Transformative Recovery
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan siap memasuki fase pemulihan transformatif (transformative recovery) menuju tahun 2022. Rencana ini masuk ke dalam lima fondasi ekosistem usaha yang adaptif.
Fase pemulihan transformatif, kata Teten, merupakan tahap kebangkitan koperasi dan UKM bermodalkan lima fondasi adaptasi yang telah disiapkan di sepanjang 2021. Dalam fase itu, ada tiga agenda yang dapat dijalankan yakni menyasar generasi muda, perempuan, dan mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan.
Baca Juga: Kemenkop-UKM: Pembiayaan Bunga Ringan Capai 102,6 Persen Sepanjang 2021
“Pemulihan transformatif di 2022 dapat diwujudkan mengingat Indonesia memiliki populasi anak muda (generasi milenial, generasi Z, dan generasi post gen Z) mencapai 64,69% dari total 270,20 juta jiwa penduduk," katanya dalam konferensi pers akhir tahun bertema "Refleksi 2021 & Outlook 2022" di Jakarta, Kamis (30/12/2021).
"Di samping itu, perempuan, anak muda, dan ekonomi hijau akan menjadi penggerak ekonomi ke depan. Kepemimpinan Indonesia di G-20 menjadi memomentumnya," tambah Teten.
Transformasi kedua, lanjuta dia, mendorong pembiayaan UMKM dan koperasi bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil.
“Karena hanya dengan sektor rill kita membuka lapangan pekerjaan lebih luas dan memperkuat kemandirian pangan nasional. Pembiyaaan LPDB kita patok 40% untuk sektor rill agar juga memacu pembiayaan perbankan dan non perbankan lebih terkonsolidasi ke dalam ekosistem sektor riil,” katanya.
Pada pemulihan transformatif ketiga, menargetkan sedikitnya 30% dari total UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital, yakni 20 juta UMKM pada 2022.
“Melalui ketiga agenda pemulihan transformatif tersebut, target Kementerian Koperasi dan UKM pada 2022 bisa terpenuhi,” tegas Menkop Teten.
Teten optimistis kontribusi koperasi terhadap PDB akan tercapai lebih dari 6,2% (di atas target RPJMN di 2024 yaitu 5,5%); kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63%; Rasio Kewirausahaan Nasional sebesar 3,75%; Koperasi Modern sebanyak 150 unit; Kontribusi Ekspor UKM terhadap Ekspor Non Migas sebesar 15,8%; Rasio kredit perbankan di atas 20%; Usaha Mikro yang bertransformasi dari Informal ke formal di 2022 bertambah menjadi 5,5 juta UMKM.
“Seluruh pencapaian pada 2021 ini dan 2022 ke depannya mustahil dicapai jika kami hanya bekerja sendiri. Kami menjalin kolaborasi dengan banyak pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih untuk para pihak yang terlibat dalam kolaborasi memajukan UMKM dan koperasi di Tanah Air. Terima kasih kepada seluruh pelaku UMKM dan koperasi yang menunjukkan ketangguhan selama pandemi Covid-19,” kata Menteri Teten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto