”DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kepulauan Riau tercatat memiliki angka pengangguran tertinggi. Saya ingin mengingatkan sekali lagi bahwa lapangan kerja adalah kepentingan nasional," lanjut dia. Semakin banyak warga bekerja, semakin kuat daya beli dan semakin banyak wajib pajak. Semakin banyak warga bekerja, semakin kuat kohesi sosial dan loyalitas untuk Indonesia kita," tutur Muhaimin.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Elektabilitasnya Rendah, Petinggi PKB: Saya Kejar Dua Tahun Lagi!
Kemudian, aspek kedua yakni menurunnya beban utang pemerintah. Dia mengingatkan meski rasio utang dinilai masih aman, namun beban bunga utang saat ini sudah sangat besar.
Adapun dalam APBN 2022, direncanakan pembayaran utang pemerintah sebesar Rp405 triliun lebih. Hal ini terdiri dari bunga utang dalam negeri sebesar Rp393 triliun dan bunga utang luar negeri sebesar Rp12 triliun.
"Utang BUMN akan menjadi beban utang pemerintah karena pemerintah de facto dan de jure adalah pemilik dan pemegang saham utama BUMN-BUMN tersebut,” katanya.
Selanjutnya, yang ketiga yaitu jumlah keluarga dan warga miskin ekstrem mesti menurun. Kategori kemiskinan esktrem ini seperti kelompok warga negara yang betul-betul tidak memiliki pendapatan dan daya beli untuk bertahan hidup.
Dia menyebut contohnya di Jawa Tengah ada lima daerah dengan angka kemiskinan ekstrem tinggi yaitu Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang dan Brebes. ”Pemerintah Presiden Jokowi telah menyadari soal ini dan meletakkan sebagai prioritas dan ukuran keberhasilan pembangunan tahun 2022. Yaitu menekan tingkat pengangguran menjadi 5,5-6,3 persen," sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto