Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Peleburan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dinilai sebagai gejala hilangnya kedaulatan nasional negara oleh Guru Besar IPB Didin S. Damanhuri.
"Menurut saya, sebagai political-economist, mungkin ada gejala seperti ini, bukan hanya BRIN tapi ada beberapa yang lain, sebenarnya yang dipertaruhkan adalah kedaulatan nasional," ujarnya dalam Diskusi Publik Narasi Intitute bertajuk "Persoalan Tata Kelola BRIN dan Masa Depan Birokratisasi Penelitian dan Ilmu Pengetahuan Indonesia", Jumat (7/1/2022).
Baca Juga: Mantan Kepala LBM Eijkman: Penelitian Harus Bersifat Independen
Ia menilai ada kemungkinkan proxy war yang terjadi melalui BRIN atas keputusan peleburan ini. Kondisi ini, katanya, akan membuat kualitas riset di Indonesia makin menurun.
"Justru kontraproduktif karena interpretasi UU Sisnas Iptek (Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) itu yang seharusnya lebih koordinatif, lebih sinergi, tetapi sentralisasi, yang jadi kontraproduktif terhadap riset itu sendiri," tandasnya.
Terlebih, riset yang dilemahkan ini juga akan memberikan dampak yang meluas, termasuk ke perekonomian negara. Didin menjelaskan, akan terjadi penurunan pada perekonomian nasional bila tidak ada dukungan dari sisi riset.
"Yang pasti, dengan riset yang dilemahkan ini, maka dampaknya akan ke mana-mana," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
