Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kontribusi Ekspor UKM Ditargetkan Capai 17% pada 2024

Kontribusi Ekspor UKM Ditargetkan Capai 17% pada 2024 Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) targetkan peningkatan kontribusi ekspor produk UMKM nasional hingga 17% dari keseluruhan ekspor nasional.

Deputi Bidang UKM, KemenKopUKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan saat ini pemerintah ingin meningkatkan kontribusi ekspor UKM mencapai 17% di tahun 2024, di mana saat ini baru mencapai 15,6%.

Untuk memastikan target peningkatan kontribusi ekspor UKM ini, pelaku UKM nasional membutuhkan biaya logistik yang lebih murah dan pengurusan administrasi ekspor yang lebih cepat. 

"Kelangkaan kontainer menjadi permasalahan utama untuk UKM. Akibatnya biaya pengangkutan mahal atau biaya yang naik 300% dan risiko kerusakan sangat tinggi karena lamanya penyimpanan produk," ujar Hanung dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (15/1/2022).

Selain kelangkaan kontainer, kendala lainnya ialah pemetaan permintaan domestik atau tidak adanya market intelligence untuk menanggapi peluang produk, kapasitas produk, sertifikasi internasional, dan kemudahan pembiayaan ekspor bagi pelaku UKM. 

Dengan capaian saat ini,  kontribusi ekspor Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Tiongkok yang memiliki kontribusi ekspor UKM sebesar 68 persen dan indeks kinerja logistik 3,61, serta India dengan kontribusi ekspor UKM 40 persen dan indeks kinerja logistik 3,18. 

"Ini menunjukkan kurang efisiennya waktu dalam pemenuhan dokumen ekspor serta kurangnya dukungan infrastruktur bagi pelaku UKM Indonesia untuk eskpor produknya. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ujarnya.

Hanung melanjutkan, Dalam membangun ekosistem ekspor yang kondusif bagi UKM, KemenKopUKM telah menyediakan berbagai program, di antaranya SMESCO Hub Timur untuk mengagregasi produk UMKM dan koperasi wilayah timur Indonesia, baik untuk target pasar di dalam dan luar negeri. 

Baca Juga: Teten Siapkan UMKM Buka Lapak di Event MotoGP Mandalika

Selain itu, KemenKopUKM juga menyediakan SMESCO Labo untuk skill enrichment bagi semua pelaku usaha atau industri kecil dan menengah. 

Sebagaimana diketahui, di dalam SMESCO Labo ini, tersedia beberapa fasilitas laboratorium yang sudah tersedia, seperti mechanical lab, photography lab, food lab, dan handycraft labo. 

"Kita juga punya Rumah Produksi Bersama dalam komoditas produk nilam, rotan, biofarma, kelapa, dan sapi. Angkutan kargo terjadwal, dan logistik bersubsidi kolaborasi bersama Garuda Indonesia. Pembiayaan ekspor. Sertifikasi internasional, sertifikasi mutu ISO/HACCP, FSSC, BRC, Organik, dan SVLK. Satgas pengembangan ekspor. Agenda pameran internasional dalam G20 ada 150 side event yang bisa dimanfaatkan untuk promosi UMKM, juga MotoGP, Muslim Indonesia Fashion Festival, serta berbagai program lainnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: