- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Nyelekit Parah Omongan Geisz Chalifah Langsung Menyasar Giring: Kalau Kuliah Jangan Sampai DO 2 Kali
Aksi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang menyindir Gubernur DKI Anies Baswedan dengan mengunjungi warga terpinggirkan korban penggusuran di Jakarta jadi perhatian. Pendukung Anies, Geisz Chalifah membalas sindiran Giring. Dia menyoroti cara Giring dan PSI dalam aksi sosialnya mengunjungi warga korban penggusuran proyek Jakarta Internasional Stadium (JIS).
"Pertama yang dikunjungi Giring itu bukan wilayah yang dimiliki Pemprov. Saya punya datanya dan ada fotonya Giring. Di atasnya ada jembatan layang. Itu bukan wilayah Kampung Bayam, yang dekat dengan JIS," kata Geisz dalam Kabar Petang tvOne yang dikutip pada Selasa, 25 Januari 2022.
Geisz bilang untuk Kampung Bayam, Anies melalui Jakpro sudah punya konsep untuk membuat hunian yang mulai dibangun pada awal Februari 2022.
Konsep itu sama seperti membangun kampung Akuarium di Penjaringan, dan kampung lainnya di Jakarta yang terkena gusuran. Dia lanjut melempar sindiran ke Giring soal cuitan di Twitter bahwa ada yang tumbang pada Oktober 2022. Geisz menyindir kembali Giring yang pernah kuliahnya drop out alias DO sebanyak dua kali.
Baca Juga: Giring "Istiqomah" Senggol Anies Baswedan, Omongan Orang Gerindra Nyelekit Parah: Bisanya Cuma...
"Begini kalau kuliah itu makanya jangan sampai DO, apalagi D0-nya dua kali. Antara tumbang dengan Anies selesai masa jabatan itu antara dua hal yang berbeda," jelas Geisz.
Pun, ia menyentil Giring lagi kalau kuliah mengalami DO itu baru tumbang. Menurutnya, pakai data dulu baru berpikir untuk mengkritik.
"Kalau kuliah di keluarkan itu tumbang. Tapi, Anies selesai masa jabatannya jadi tidak tumbang. Makanya pakai data dulu, berpikir dulu," sebut pegiat media sosial itu. Kemudian, ia menyarankan kepada Giring agar tak menjadikan kemiskinan jadi konten. Menurut dia, lebih baik melakukan advokasi terhadap masyarakat miskin.
"Bukan menjadikan mereka sebagai bagian dari propaganda dan provokasi untuk sekadar konten popularitas pribadi. Itu tidak sehat apalagi dia ketua partai," jelas Geisz.
Bagi Geisz, PSI tidak punya konsep untuk mendongkrak partainya. Kata dia, satu-satunya cara menumpang popularitas Anies. "Satu-satunya cara adalah menebeng popularitas Anies. Kalau Anies tidak perlu dipopulerkan dengan PSI. Anies itu sudah hebat dengan sendirinya," sebut Geisz.
Tanggapan PSI
Juru Bicara atau Jubir PSI, Rian Ernest menanggapi sindiran Geisz terhadap Giring yang DO dua kali saat kuliah. Rian mengatakan DO bagi Giring adalah pilihan dalam hidupnya.
"DO bagi seorang Giring, Ketua Umum saya adalah pilihan karir musisi atau tetap berkuliah," tutur Rian.
Dia justru bertanya jika bicara tumbang maka Anies yang disinggungnya. Alasannya, Anies pernah di-reshuffle Presiden Jokowi dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Siapa sih yang pernah tumbang sebagai menteri pendidikan, diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo," kata Rian.
Rian menambahkan sikap PSI yang gencar kritik Anies karena sebagai bentuk pelaksanaan amanat dari warga Jakarta. Dia mengatakan hasil Pemilu Legislatif atau Pileg 2019 menempatkan PSI jadi partai terbesar keempat di Jakarta.
"Kami menempatkan delapan legislator kami di DPRD DKI Jakarta. Fungsi bagi setiap anggota dewan adalah fungsi pengawasan terhadap anggaran dan juga pelaksanaan eksekutif," tutur Rian. Kata dia, hasil Pileg 2019 adalah amanat suci yang menjadikan PSI aktif mengawasi kinerja Anies.
Baca Juga: Giring "Istiqomah" Senggol Anies Baswedan, Omongan Orang Gerindra Nyelekit Parah: Bisanya Cuma...
"Karena di dalam demokrasi, siapapun yang secara terpilih secara demokratis dan sudah menyatakan janji-janjinya di awal kampanye perlu kita cek realisasi di masa akhir kampanyenya," sebut Rian.
Dia pun menyinggung prestasi Anies merujuk janjinya. Rian mengatakan menyisakan kurang dari setahun masa kepemimpinannya masih ada persoalan seperti janji realisasi program rumah DP Rp0. Begitupun realisasi mengatasi banjir dan kemacetan yang jadi masalah klasik Ibu Kota.
"Bagaimana persoalan macet dan banjir yang sangat utama bagi warga Jakarta pun tidak ada penjelasannya. Normalisasi banjir tidak ada. Begitupun naturalisasi banjir yang jadi program Gubernur Anies tidak dijalankan," ujar Rian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto