Kementerian Pertanian memperkirakan situasi harga beras tetap stabil sampai memasuki puncak panen padi pada Maret mendatang.
Dinamika harga dalam beberapa hari terakhir hanya efek psikologis karena saat ini belum memasuki panen raya.
“Harga beras diproyeksikan mengikuti tren kenaikan hingga 0,10%,” Kata Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan BKP Kementrian Pertanian Risfaheri di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan hasil pemantauan harga pangan strategis yang dilakukan oleh BKP, harga rata-rata beras hingga minggu ke dua Januari 2022 masih terpantau stabil.
"Permintaan beras mengalami peningkatan karena perekonomian mulai menggeliat, sementara saat ini belum memasuki musim panen raya. Namun kita pastikan stok tetap aman dan terkendali," tambahnya.
Berdasarkan data produksi dari BPS, setiap tahun selalu terjadi surplus. Pada 2019 surplus pada tahun berjalan mencapai 2,28 juta ton, tahun 2020 surplus tahun berjalan mencapai 1,95 juta ton dan 2021 surplus tahun berjalan diperkirakan mencapai 2,21 juta ton.
Surplus produksi tersebut cukup aman untuk menutup defisit produksi pada Januari ini sekitar 1,29 juta ton. Bulan Pebruari 2022, diperkiran sudah mulai terjadi surplus pada bulan berjalan karena produksinya sudah melebih kebutuhan yaitu sekitar 1,17 juta ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: