Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omongan Fahri Hamzah Menggelegar, Sebut Pemilu 2024 Suram Gegara Parpol Jual Beli Suara

Omongan Fahri Hamzah Menggelegar, Sebut Pemilu 2024 Suram Gegara Parpol Jual Beli Suara Fahri Hamzah | Kredit Foto: Twitter/Fahri Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, Pemilu 2024 masih akan menjadi hajatan partai politik (parpol). Bukan pesta rakyat.

Sehingga, menurutnya, Pemilu 2024 tidak akan membawa harapan dan kebaikan baru bagi bangsa Indonesia. Apabila tidak ada perubahan segera, untuk meningkatkan kualitas demokrasi kita saat ini.

Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemerintah dan DPR telah menyepakati jadwal pemungutan suara digelar pada 14 Februari 2024 secara serentak. Meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.

Baca Juga: Peluang Anies Baswedan Jadi Presiden Mulus, Aksi 3 Parpol Mantap

"Secara umum, saya mengatakan, bahwa memang 2024 ini pemilunya masih suram. Dengan sistem yang ada itu, masih akan suram. Sebab, parpol tidak berani membatasi diri untuk sekadar mencalonkan diri dan menjadi lembaga intelektual yang mengagregasi suara rakyat," kata Fahri dalam diskusi Gelora Talks bertajuk Pemilu 2024: Perbaikan dan Harapan, Rabu (2/2) petang.

"Sekarang ini, partai politik menjadi kekuatan bisnis. Pengumpul dan penjual suara yang kemudian menjadi sumber pemasukan bagi para pengurus dan para politisi di dalamnya," imbuhnya.

Agar Pemilu 2024 menjadi pestanya rakyat, bukan pestanya parpol, Fahri menilai perlu adanya ikhtiar untuk memperbaiki. Supaya bisa menjadi representasi rakyat dan daerah seperti usulan penghapusan threshold (ambang batas), baik presiden maupun parlemen.

"Sekarang ini, banyak yang dicocok hidungnya oleh partai politik. Takut sama ketum, takut sama sekjen, tidak ada gunanya. Omong kosong itu, kenapa undang-undang begitu cepat disahkan tanpa perlawanan, itu salah satu jawabanya," tegas Fahri.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 berharap agar Presiden Jokowi bisa melakukan reformasi sistem Pemilu, dalam sisa masa jabatannya yang tinggal tiga tahun kurang dua bulan ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: