Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minimnya Jumlah Peneliti, Indonesia Negara Kurang Inovatif

Minimnya Jumlah Peneliti, Indonesia Negara Kurang Inovatif Kredit Foto: Pintaria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyayangkan jumlah peneliti Indonesia masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Jumlah peneliti setara penuh waktu per satu juta penduduk di Indonesia hanya sebanyak 216 pada tahun 2018.

Berdasarkan data Unesco Institute for Statistics 2018, jumlah peneliti di Jepang 5.331 orang dan Korea Selatan mencapai 7.890 orang. Sementara itu China dan Rusia jumlah penelitinya masing-masing berurutan sebanyak 1.307 orang dan 2.784 orang per 1 juta penduduk.

“Demikian pula ketersediaan ilmuwan dan insinyur yang diketahui dari persentase lulusan pendidikan tinggi di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di Indonesia juga masih rendah,” Kata Maruf.

Maruf menyebut rendahnya jumlah peneliti ini, menyebabkan jumlah paten di Indonesia juga masih sedikit.

Pada 2020 baru mencapai hanya 1.309 aplikasi, jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Brasil (5.280), India (23.141), Amerika Serikat (269.586), dan Tiongkok (1.344.817)

Merujul laporan Global Innovation Index (GII) 2021 yang dirilis oleh The World Intellectual Property Organization (WIPO) Maruf menambahkan Indonesia menempati peringkat empat terbawah negara inovatif di Asia Tenggara.

“Kita masih berada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Brunei. Padahal slogan populer hari ini adalah inovasi atau mati,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: