Mantap! Biodiesel Sawit Mampu Kurangi Emisi Karbon 62 Persen

Polusi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari kegiatan manusia di bumi merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Data PASPI mencatat, sekitar 65 persen emisi gas rumah kaca global berasal dari penggunaan minyak bumi termasuk solar.

Berdasarkan berbagai penelitian baik di Indonesia maupun di Eropa, menunjukkan bahwa dengan mengganti solar dengan biodiesel sawit ternyata dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 50-60 persen.

Baca Juga: Putaran Ketiga Selesai, Sawit Jadi Salah Satu Komoditas Ekspor Indonesia – PEA

“Bahkan menurut European Commission, penggantian solar dengan biodiesel sawit dapat mengurangi emisi sampai 62 persen,” catat laporan PASPI. 

Data PASPI menemukan, di Indonesia sekitar 36 juta ton solar setiap tahun digunakan untuk kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik. 

“Jika 20 persen saja solar diganti dengan biodiesel sawit, berarti kita dapat mengurangi emisi solar sebesar 12 persen. Jika 30 persen solar diganti dengan biodiesel sawit, emisi solar berkurang sekitar 18 persen dan seterusnya,” catat laporan PASPI. 

Melihat besarnya pengurangan emisi solar tersebut, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan mandatori biodiesel di Indonesia. Sejak tahun 2020, pemerintah Indonesia sudah mengganti 30 persen solar dengan biodiesel sawit atau disebut B30. Penggantian solar dengan biodiesel sawit tersebut terus ditingkatkan dan saat ini tengah dalam uji coba produksi B40. 

Dicatatkan laporan PASPI, jika Indonesia berhasil mengganti 50 persen solar dengan biodiesel sawit, selain efektif mengurangi emisi, tetapi juga akan dapat mengurangi impor solar 50 persen. Pengurangan impor solar tersebut juga dapat menghemat devisa setidaknya US$18 miliar setiap tahun.