Bukan Efisiensi, Ini Cara CEO Pertahankan Perusahaan Usai Dihantam Krisis Pandemi
Kredit Foto: Freepik
Dari awal inilah, tutur Mirdal, timbul kesadaran, semangat dan kerelaan luar biasa seluruh karyawan untuk bertahan, ikhlas menerima keterbatasan keuangan hingga skenario terburuk yang mungkin terpaksa akan dilakukan perusahaan, mengingat core bisnis mati suri usai dihantam badai pandemi.
Langkah berikutnya, efektifitas perusahaan menjadi hal utama ketimbang cara efisiensi, sehingga seluruh karyawan dan unit-unit kerja perusahaan tumbuh menjadi multi tasking, multi skill sehingga mampu mengerjakan fungsi lain yang selaras dalam tugasnya.
“Efektifitas ya, bukan cara efisiensi yang banyak diambil oleh perusahaan lainnya. Saya melihat karyawan adalah aset, bukan pekerja dan Alhamdulillah karyawan merasa perusahaan milik mereka, jadi muncul ide-ide usaha baru yang mampu beradaptasi dengan situasi pandemi,” jelas Mirdal.
“Perlu dicatat, perusahaan manapun termasuk yang saya pimpin, hingga saat ini masih mengalami turbelensi akibat pandemi. Tidak bisa lagi auto pilot untuk terbang dan soft landing di pesawat ini,” tutur Mirdal.
Untuk menyelamatkan kapal besar perusahaan, Mirdal mengaku menurunkan sekoci-sekoci unit usaha perusahaan keluar untuk beradaptasi dengan iklim ekonomi ditengah pandemi, agar unit-unit usaha tersebut menjadi cluster-cluster usaha yang mampu merespon situasi terkini dan kekinian di era digitalisasi 5.0.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat