Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Salut! Hunian Layak dan Terjangkau dari BTN Tetap Laris Manis di Masa Pandemi

Salut! Hunian Layak dan Terjangkau dari BTN Tetap Laris Manis di Masa Pandemi Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya

Lebih lanjut, dia mengaku pandemi Covid-19 memang sempat mengganggu keuangannya, namun memiliki rumah impian yang nyaman dan terjangkau mengalahkan segalanya. Apalagi, kata Ruhimat, rumah yang dibeli dekat dengan tempatnya bekerja, tentu ini akan jadi rebutan masyarakat.

"Kalau tidak dibeli saat pandemi berlangsung nanti kesempatan buat membeli rumah KPR subsidi yang dekat dengan lokasi kerja akan hilang," pungkasnya.

Dia juga merasa bersyukur karena memilih BTN untuk membeli rumah KPR subsidi. Pasalnya di masa pandemi saat ini, ada bantuan subsidi bunga yang disalurkan BTN sehingga meringankan biaya cicilan rumah per bulannya. "Ini sangat membantu dan sesuai yang saya harapkan," ucap pria yang dipercaya menjadi koordinator blok Perumahan Puri Harmoni Pasirmukti tersebut.

Dalam kesempatan berbeda, Konsultan Properti PT Jaya Persada Indonesia Agus Susanto mengaku pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi penjualan properti. Menurut Agus, selama pandemi Covid-19 permintaan rumah tetap tinggi sehingga memudahkan penjualan rumah subsidi maupun komersial.

"Kalau secara penjualan sih tidak berpengaruh ya khususnya di segmen rumah subsidi. Daya beli masyarakat juga masih tinggi permintaan pasar juga masih tinggi selama pandemi ini," kata Agus. Baca Juga: Dinilai Paling Siap, BP Tapera Ajak BTN Segera Salurkan KPR Subsidi

Agus yang membantu penjualan unit-unit di Puri Harmoni Pasirmukti, Citeureup, Bogor, menyebutkan bahwa setiap pembukaan unit KPR subsidi BTN di lokasi tersebut selalu laris manis jadi rebutan masyarakat. "KPR Subsidi di blok E pas dibuka langsung sold out beberapa hari kemudian. di Blok D juga sudah sold out," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia membeberkan ada dua hal yang membuat permintaan properti tetap tinggi di masa pandemi Covid-19. Pertama, adalah karena hunian merupakan kebutuhan pokok seseorang.

"Terus yang kedua, memang untuk area Citeureup, Bogor ini banyak segmen industri yang tidak mengurangi karyawannya sehingga ada kepercayaan dari pihak perbankan (untuk menyalurkan KPR)," tambahnya.

Ke depan, Dia yakin permintaan properti masih tetap tinggi walaupun ada gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron. Adapun pada tahun lalu, dirinya berhasil menjual rumah subsidi sebanyak 25 unit dan rumah komersial 15 unit.

"Permintaan rumah masih sangat tinggi untuk kalangan tertentu terutama yang kerjanya di pinggiran Jakarta. Permintaan msh tinggi saya rasa di tahun ini," ucapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: